Wah, Cagub Karolin "Tantang" Masyarakat Sambas
Cagub Kalimantan Barat dengan nomor urut 2, dr Karolin Margret Natasa menantang masyarakat Kabupaten Sambas untuk bisa menonjolkan kebudayaannya
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Cagub Kalimantan Barat dengan nomor urut 2, dr Karolin Margret Natasa menantang masyarakat Kabupaten Sambas untuk bisa menonjolkan kebudayaannya supaya terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda dari pemerintah.
"Sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar, saya bersama pak Gidot memiliki visi yang jelas untuk mendorong tumbuh kembang warisan budaya dan kearifan lokal serta pengembangan bahasa untuk membangun karakter bangsa. Untuk itu, saya menantang masyarakat Sambas agar bisa menonjolkan budaya lokalnya agar kedepan bisa didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda," kata Karolin, berdasarkan rilis yang diterima, Selasa (13/3/2018), saat melakukan silahturahmi dengan kerabat Istana Alwatzikhoebillah Sambas.
Karolin menjelaskan, kebudayaan setiap masyarakat tentu terdiri dari unsur-unsur tertentu yang merupakan bagian dari kebulatan, yakni kebudayaan itu sendiri.
Baca: Sambut HUT TNI AU ke-72, Lanud Supadio Gelar Kejuaraan Bola Voli antar Instansi
Termasuk masyarakat Kabupaten Sambas yang tentunya memiliki banyak nilai budaya yang harus terus dilestarikan dan perlu mendapatkan pengakuan dari dunia luar.
"Beruntunglah Indonesia, memiliki tiga warisan budaya tak benda yang diakui dunia itu. Selanjutnya, masyarakat diimbau untuk bersama-sama menjaga pengakuan dunia terhadap budaya kita," tuturnya.
Mantan Anggota DPR RI itu menambahkan, peran budaya dalam membangun dan memajukan bangsa adalah membentuk karakter dan moral bangsa.
Krisis karakter, generasi muda yang tidak punya prinsip dan integritas adalah indikasi kegagalan pembangunan kebudayaan.
Baca: Gaduh Cakada Calon Tersangka
"Untuk itu, Presiden Jokowi sudah menyatukan upaya membangun karakter bangsa ini dalam program yang kita kenal sebagai Revolusi Mental. Ini adalah sebuah program yang pada dasarnya mencoba mengatasi adanya indikasi krisis karakter di kalangan generasi muda saat ini," katanya.
Dengan melestarikan budaya, lanjutnya, adalah salah satu cara dan bentuk upaya menghidupkan spirit kebudayaan yang harus ditanamkan sebagai fondasi pembentukan karakter bangsa.
Karolin juga mengatakan, saat ini, Istana Alwatzikhoebillah Sambas menjadi salah satu dari lima belas cagar budaya yang sudah mendapat SK penetapan dari pemerintah pusat.
"Jika saya dipercayakan masyarakat Kalbar, termasuk masyarakat yang ada di kabupaten Sambas ini untuk memimpin provinsi ini kedepan, saya tidak ingin berjanji muluk-muluk. Saya hanya ingin membuktikan bahwa kami akan bekerja keras untuk membawa Kalbar lebih baik ke depan, termasuk dalam menjaga kelestarian budaya dari setiap suku yang ada di provinsi ini," katanya.