Pilkada Serentak
FPI Ajak Masyarakat Hindari Informasi Hoaks dan Ciptakan Pilkada Damai
Ia pun mengatakan, yang jelas pihaknya berkomitmen untuk menjaga keamananan dan kondusiftas bersama di Pilkada ini.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua FPI Pontianak, Habib Rizal Bin Hasan Alqadrie mengajak masyarakat untuk menghindari informasi hoax dan lebih teliti dalam mencerna berita yang masuk serta menciptakan pilkada yang damai.
Hal ini diungkapkannya setelah mengikuti rapat koordinasi bersama Panwaslu Kota Pontianak.
Baca: Singgah di Sanggau, Masyarakat Antusias Sambut Bang Midji
"Kita berharap semua elemen masyarakat yang ada di Pontianak dan Kalbar agar dapat bersinergi yang baik dan menjalin hubungan yang baik kepada semua agama, suku, ras, semua elemen masyarakat bersatu jangan sampai mau diadu domba, jangan mau dibuat konflik sesuai yang diajarkan dalam agama Islam," terangnya, Selasa (06/03/2018).
Baca: Panwaslu Warning Paslon Agar Tak Libatkan Anak-anak Dalam Kampanye
Seperti yang dijelaskan Allah SWT, kata dia, manusia semua ini diciptakan didunia ini berbangsa-bangsa, bersuku-suku tujuannya adalah untuk mengenal satu dengan yang lain.
"Jadi tadi Alhamdulillah kita bisa duduk bareng bersama DAD, kita berharap hubungan antara muslim dan non muslim di Kalbar dapat berjalan dengan baik, jangan sampai kita hanya mendengarkan dari sebelah pihak, dari medsos yang tidak jelas informasinya dari siapa," tuturnya.
Baca: Panwaslu Belum Terima Laporan Pelanggaran Kampanye Paslon Pilwako
Ia pun mengatakan, yang jelas pihaknya berkomitmen untuk menjaga keamananan dan kondusiftas bersama di Pilkada ini.
"Yang jelas kita jelaskan hari ini, berkomitmen hari ini, kalau kita siap menjaga keamanan, siap bekerjasama dengan baik, siap memberikan hal yang positif agar benar-benar kondusif dan menjaga keamanan bersama," terangnya.
Jika mendengar kabar, melihat dari medsos, dari WA, Facebook dan semua yang berbau media, ada kabar yang tidak baik, kata dia, maka harus diperjelas dulu, darimana asal berita, kalau tidak bagus maka sebaiknya dibuang.
Dan tatkala tidak paham, maka lebih baik bertanya kepada orang yang paham, ditanyakan pada pemilik yang mana berita bersumber darimana, jangan asal disebar.
"Karena jika disebar akan bisa merusak keadaan, dan dosanya sangat besar," pungkasnya.