Breaking News

Jiwa Sosial Tinggi, Menandu Warga Sakit Tempuh 16 KM

Kepala Desa Semabi Jamri mengungkapkan, jiwa sosial yang ada pada masyarakat Semabi sudah terbentuk dari sejak dulu.

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIVALDI ADE MUSLIADI
Warga Desa Semabi Kecamatan Sekadau Hilir bahu membahu membantu membawa warga yang sakit menggunakan tandu, akibat akses jalan yang rusak, Senin (5/3/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Kepala Desa Semabi Jamri mengungkapkan, jiwa sosial yang ada pada masyarakat Semabi sudah terbentuk dari sejak dulu.

Untuk itu, terkait adanya warga sakit yang ditandu bukan lah hal biasa bagi masyarakat di wilayah itu.

Jamri menuturkan, membantu warga yang sakit dengan bergotong royong menandu sudah sering dilakukan oleh warganya.

Apalagi yang terbaru, yang dialami oleh Cantek (50) yang pulang dari rumah sakit dan ditandu sampai kerumah di RT 02 RW 01 Dusun Semabi Desa Semabi Kecamatan Sekadau Hilir.

Baca: Ngeri! Petugas Medis Dengar Suara Ledakan

Bahkan, jarak yang cukup jauh bukan menjadi penghalang bagi warganya untuk saling tolong menolong. Jarak yang ditempuh oleh masyarakat saat menandu Cantek dari Desa Seberang Kapuas ke rumahnya berkisar sekitar 16 KM.

"Dia (Cantek) dijemput di Desa Seberang Kapuas pulang dari rumah sakit, setelah itu baru ditandu oleh masyarakat lain kerumahnya. Ada sekitar 16 kilo jarak mereka menandu, mereka ramai-ramai ada sekitar belasan orang," ujar Jamri kepada Tribun, Senin (5/3).

Ia mengatakan, masyarakat yang membantu Cantek untuk menandu sama sekali tidak diminta untuk dibayar. Masyarakat Semabi, kata dia, memiliki nilai sosial yang cukup tinggi.

Jamri juga menyebutkan, Cantek menderita sesak nafas. Namun saat ini kondisinya juga semakin memprihatinkan. Ia juga mengatakan, wilayah Semabi masih merupakan desa tertinggal. Dimana tranportasi disana sangat jarang dilewati kendaraan.

"Memang jalan disini sangat sulit. Kalau ada (warga) yang sakit memang selalu dibawa pakai tandu. Karena kalau mobil jarang, mobil hanya ada satu disini. Jadi sudah sangat sering bagi kami membantu warga yang sakit dibawa dengan tandu," jelasnya.

Bahkan, beberapa tahun lalu, ada warga yang meninggal jenazahnya terpaksa dibalut dengan seng dan dibawa menggunakan motor.

Jamri mengungkapkan, pihaknya bukan tidak pernah mengusulkan pembangunan infrastruktur di wilayah Semabi. Namun, sampai saat ini belum juga ada perhatian serius.

Baca: Warga Berhamburan! Si Jago Merah Lahap Rumah di Belitang Hilir

Dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 383 di Desa Semabi, ia berharap pihak terkait dapat memberi perhatian extra terhadap pembangunan infrastruktur yang layak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved