Kalbar Diramal Paling Awal Kemarau, Pemkab Sintang Siap Antisipasi Karhutla
Atas peringatan Pak Presiden dan prediksi BMKG itu, kita bersama Polres dan Kodim segera apel Karhutla
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa dirinya beberapa waktu lalu ikut diundang ke Istana Negara untuk mendengarkan langsung arahan Presiden Indonesia Joko Widodo mengenai Karhutla.
Menurutnya dalam arahan Presiden jelas, atensi terakhir ditujukan kepada Provinsi Kalimantan Barat. Hal ini terkait dengan prediksi dari BMKG yang menyatakan bahwa kemarau awal akan terjadi Provinsi Kalimantan Barat.
"Diperkirakan dari bulan April kita sudah kemarau. Makanya Bapak Presiden mengingatkan agar kita lebih siap-siap. Atas peringatan Pak Presiden dan prediksi BMKG itu, kita bersama Polres dan Kodim segera apel Karhutla," katanya, Jumat (16/2/2018) siang.
(Baca: DEMA IAIN Pontianak Gelar Seminar Motivasi Nasional SUCCESS WITH MILLENIAL GENERATION )
Menurutnya memang sebagai satu di antara Kabupaten di Kalimantan Barat yang rawan Karhutla, pihaknya harus cepat melakukan upaya-upaya antisipatif, sehingga masyarakat juga ikut berpartisipasi di dalamnya.
Lebih lanjut, Jarot menyampaikan bahwa di Kabupaten Sintang sendiri ada 34 desa yang ditetapkan rawan Karhutla. Oleh karena itu, pihak Pemkab Sintang, kepolisian, TNI dan lainnya siap mengantisipasi tidak terjadinya Karhutla di desa-desa tersebut.
"Kemudian kalau mereka masih dari desa binaannya dari perusahaan perkebunan, kita minta pihak perkebunan untuk membuat desa siaga api di 34 desa ini. Kalau lebih dari itu, tugas kami dari pemerintah, TNI, dan Polri," pungkasnya.