Tentang Angpao, Imlek, dan Rasa Kesyukuran
Angpao, adalah bentuk kasih sayang dari dewasa kepada anak-anak. Sedangkan bagi anak-anak, angpao adalah sebuah kebahagiaan.
Penulis: Ishak | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Angpao, jadi satu yang cukup khas dan identik dengan momentum tahun baru Imlek.
Lantas, apa sebenarnya yang mendasari popularitas angpao sebagai satu dari perkara identik dengan momen Imlek itu?.
"Angpao memang selalu ada saat tahun baru Imlek. Sudah menjadi tradisi yang terus dijaga turun temurun," ujar owner toko, A Tie, A Tie (50), Kamis, (15/02/2018).
Baca: Pernak Pernik Imlek Mulai Rp 5 Ribuan
Lebih lanjut, tradisi bagi-bagi angpao ini menurutnya tak ada kaitannya dengan ritual agama tertentu dalam rayakan pergantian tahun pada penanggalan Tiongkok klasik ini.
Namun, kebahagiaan dan makna simbolik di dalamnya lah yang membuat bagi-bagi angpao ini menjadi begitu berarti di setiap tahun baru Imlek.
Angpao, adalah bentuk kasih sayang dari dewasa kepada anak-anak. Sedangkan bagi anak-anak, angpao adalah sebuah kebahagiaan.
Baca: Aneka Perlengkapan Sembahyang Umat Konghucu Harga Terjangkau di Toko A Tie
"Bagi anak-anak, bagi-bagi angpao ni adalah momen yang sangat membahagiakan dan ditunggu-tunggu. Walaupun sebenarnya mungkin secara nominal tak seberapa," lanjutnya.
Sedangkan bagi orang dewasa, angpao juga punya makna filosofis lainnya.
Selain berbagi kebahagiaan, bagi-bagi angpao adalah ungkapan rasa syukur dengan berbagi kebahagiaan kepada sesama dan orang-orang terkasih.
Rasa syukur telah melewati 360 an hari dengan penuh kebaikan pada tahun sebelumnya.
Sekaligus sebuah pengharapan 360 an hari berikutnya di tahun selanjutnya yang penuh dengan kemakmuran dan kebahagiaan.
"Jadi, bagi-bagi angpao ini memang tradisi saja. Berbagi kebahagiaan di hari pergantian tahun, sekaligus simbol akan harapan akan tahun baru yang lebih baik, lebih makmur bagi semua orang," lanjutnya.