Hildi Curhat Pada Pj Gubernur Kalbar Terkait Perkembangan Kayong Utara

Hildi Hamid juga mengundang seluruh kepala desa yang ada di Kayong untuk bersama-sama berdialog dengan orang nomor satu di Kalbar tersebut.

Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid sambut ketibaan Pj Gubernur Kalbar, Dodi Riyadmadji dalam agenda Kunker di Kayong Utara. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Pemerintah Kayong Utara menyambut kedatangan Penjabat Gubernur Kalbar, Dodi Riyadmadji. Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah setempat berkumpul untuk melakukan dialog dan diskusi bersama Dodi Riyadmadji.

Hildi Hamid juga mengundang seluruh kepala desa yang ada di Kayong untuk bersama-sama berdialog dengan orang nomor satu di Kalbar tersebut.

"Pertama-tama saya ucapkan selamat datang Pak Dodi Riyadmadji di Negeri Betuah Kayong Utara. Semoga kehadiran bapak menjadi motivasi setiap biroktat dalam melayani masyarakat," ucap Hildi Hamid untuk menyambut kedatangan Dodi Riyadmadji di Pendopo Bupati Kayong Utara, Rabu (31/1/2018).

Baca: Dodi Riyadmaji: Mengapa Manusia Ketika Dilahirkan Langsung Menangis?

Ia menjelaskan kalau KKU adalah daerah otonom baru yang diresmikan awal 2007 lalu dan 2008 ia dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin kayong utara.

Hildi menerangkan Kayong memiliki wilayah sekitar 4600 KM persegi dan 40 persen hutannya merupakan kawasan hutan lindung, selain itu, sebagian wilayah KKU juga merupakan perairan.

Awalnya menurut Hildi banyak yang meragukan tetkait pemekaran karena melihat SDM yang ada.

Sampai saat ini IPM ia akui masih rendah dan pihaknya telah melakukan berbagai program untuk menunjang percepatan pertumbuhan IPM. Walaupun IPM KKU dijelaskannya dihadapan Pj Gubernur Kalbar, nasih terendah di Kalbar tapi KKU mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat terkait percepatan pertumbuhan IPM yang ada walaupun sampai saat ini masih terendah di Kalbar.

"Kami membuat kebijakan bagaimana anak di Kayong Utara mendapat hak kesehatan dan pendidikan. Sejak 2008 ada program kesehatan gratis dan sekolah gratis. Saat ini kami juga menghibahkan uang pada provinsi untuk membantu anak Kayong untuk sekolah setelah SMA diambil alih provinsi pengelolaannya," terang Hildi.

Dari hasil assesment pihaknya Hildi menuturkan mengapa masyarakat Kayong Utara sebelum dimekarkan banyak tidak sekolah karena fasilitas tak ada, penduduknya tidak mampu dan motivasi rendah.

Selain itu, Hildi juga menyampaikan percepatan pembangunan yang ada, seperti kesehatan, wisata dan pertumbuhan ekonomi yang baik walaupun inflasi di Kayong tinggi karena akses yang sulit.

Tak hanya itu, Hildi juga menerangkan jika pengangguran di Kayong Utara cukup rendah dan dibawah 4 persen, sedangkan kemiskinan kini tinggal 9 persen.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved