Diduga Alami Gizi Buruk, Usia 4 Tahun Berat Badan Trisa 6 Kilogram
Satu malam di Puskesmas, lalu di rujuk ke RSUD. Semoga saja keadaan anak saya bisa membaik setelah mendapat perawatan di sini
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Balita asal Dusun Empesak Entoro, Desa Tenguwe, Kecamatan Air Besar Trisa Ugan (4), kondisinya sangat memperihatinkan sehingga harus dibawa dari kampung halamannya untuk mendapatkan perawatan di RSUD Landak, Jumat (26/1/2017).
Balita jenis kelamin perempuan yang lahir pada 01-09-2013 ini, saat ini berat badannya hanya sekitar 6 kg.
Selama ini balita tersebut juga tidak bisa berjalan, hanya digendong dan terbaring dan dirawat oleh sang ibunda serta nenek di rumahnya.
"Kalau pagi sampe sore itu neneknya yang menjaga, karena pagi sampe sore itu saya noreh. Bapaknya sudah tidak ada sejak dia lahir, pergi ndak tau ke mana," ujar ibunda dari balita tersebut Icha (28) ditemui di RSUD Landak.
Diceritakannnya, selama ini anak pertamanya tersebut hanya dirawat seadanya di rumah. Mau dibawa ke Pustu atau pun Puskesmas tidak ada kendaraan dan biaya. Seperti diketahui tempat tinggalnya cukup jauh dari ibu Kota Kecamatan, Serimbu.
(Baca: Warga Kayong Utara Doakan Daud Cino Yordan Menang Pertandingan di Spanyol )
"Jadi kemarin itu diperiksa mantri, lalu dianjurkan dibawa ke Puskesmas Serimbu. Satu malam di Puskesmas, lalu di rujuk ke RSUD. Semoga saja keadaan anak saya bisa membaik setelah mendapat perawatan di sini," katanya.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Landak Sutina Purnamasari menerangkan, setelah mendapat laporan dari Puskesmas Serimbu pihaknya langsung melakukan pendampingan kepada pasien di RSUD Landak.
"Kalau kita lihat kasat mata, masalah gizinya memang kurang. Mengapa kita katakan kurang, sebab usia sudah empat tahun tapi berat badan hanya 6 kg," ujar Sutina saat mendapinggi pasien di RSUD Landak.
Disampaikannya lagi, berdasarkan keterangan dari orang tua pasien balita tersebut dari lahir memang sudah tidak cukup berat badannya. "Lahir juga tidak sampai 2 kg dan ditanggani dukun kampung. Namanya dukun kampung, berat badan hanya kira-kira," katanya.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya dari Dinkes Landak akan terus meantau perkembangan pasien. "Saya langsung melihat kondisi pasien, terus nanti kita lihat bagaimana hasil dari diagnosa dokter di RSUD," bebernya.
(Baca: Peringati Hari Ibu, GOW Gelar Senam Sehat )
Sutina juga memastikan, pihaknya pun sudah menyampaikan kepada keluarga supaya untuk tetap bertahan dulu dalam hal perawatan selama di rumah sakit. "Kita juga berupaya dalam membantu masalah pembiayaan yakni dari BPJS," ungkapnya.
Selain itu berkoordinasi dengan direktur rumah sakit, terkait pasien tersebut supaya tetap dilayani. Dengan adanya kasus tersebut, pihaknya akan tetap koordinasi dengan pihak Puskesmas yang memang langsung berada di lapangan.
"Kita akan pantau terus, tidak mesti tunggu ada kasus. Jadi memang ada penanggulangan, .akanya posyandu harus kita galakkan. Lebih intens lagi jangan menunggu bola, tapi menjemput bola," harapnya.
Sehingga hangan ada lagi anak bayi balita yang tidak datang ke posyandu. "Itu harus didata semua. Kalau ada kita temukan, maka harus segera kita tanggani dan tindaklanjuti," pungkasnya.