Bamsoet dan Parlemen
Suka tidak suka, inilah pilihan terbaik yang bisa diberikan Golkar menghadirkan kadernya sebagai pucuk pimpinan parlemen

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Parlemen Senayan akhirnya memiliki pimpinan baru. Bambang Soesatyo, ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, naik kelas menjadi orang nomer satu di parlemen Senayan.
Pimpinan Golkar memilih Bambang untuk menggantikan seniornya di Golkar, Setya Novanto yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus dugaan korupsi megaproyek E-KTP.
Baca: Kadernya Melompat dan Berteriak, Tonton Video Munascab Demokrat Kalbar di Aston
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini sejak Senin (15/1) resmi berada di jajaran pimpinan DPR bersama Fadli Dzon (Gerindra), Fahri Hamzah (PKS), Taufik Kurniawan (PAN), dan Agus Hermanto (Demokrat).
Suka tidak suka, inilah pilihan terbaik yang bisa diberikan Golkar menghadirkan kadernya sebagai pucuk pimpinan parlemen.
Baca: Remisi Bagi Narapidana
Meski sejatinya ada banyak nama di Golkar yang dinilai layak, namun pimpinan Beringin lebih memilih Bamsoet yang kabarnya karena sarat pengalaman berpolitik. Apa benar demikian, wallahualam.
Namun, pemilihan Bamsoet pun bukan tidak tanpa kritik. Setidaknya di mata para pegiat antikorupsi, Bamsoet dinilai `tidak bersih'. Tidak hanya itu, Bambang dinilai sebagai salah satu tokoh yang kurang bersahabat dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebagai buktinya, Bamsoet tercatat sebagai salah satu inisiator Pansus hak angket untuk KPK.
Di mata pegiat antikorupsi, pembentukan pansus hak angket itu tujuannya tidak lain `membungkam' agresivitas KPK `memburu' elite politik dan elite eksekutif berprilaku korup.
-
Golkar Dukung Gubernur DKI Kucurkan Dana ke Ormas, Ashraf: Supaya Tak Ada Tawuran dan Narkoba
-
TGB: Sudahi Logika Pilpres adalah Perang
-
Doakan Raih Posisi Kedua, PDIP Siap Bantu Golkar Kalahkan Gerindra
-
Saat Banyak Negara Gagal, Ginandjar Kartasasmita Puji Jokowi Mampu Bawa Indonesia Tetap Kuat
-
Bantah Terjadi Penusukan, Kapolsek: Tim Sukses Partai Golkar Terlibat Cekcok dengan Demokrat