Kisah Pilu Pelacur Cantik Kelas Atas, Ditembak Mati Hingga Keluarganya Tak Mau Mengurusi Jenazahnya
Usianya yang beranjak tua dan tubuh yang semakin kaku untuk menari perlahan membuat kariernya memudar. Kekayaannya mulai menyusut.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Margaretha Gertruida (Grietje) Zelle alias Mata Hari (atau Matahari) alias H21, selain dikenal sebagai penari erotis juga seorang mata-mata kelas dunia.
Baca: Kembali Bikin Heboh, Artis Gebby Vesta Unggah Video Lagi Pakai Alat Bantu Seks Sambil Begituan
Mata Hari boleh jadi memang seorang spionase yang kontroversial.
Tapi sepak terjangnya sebagai spionase hampir tenggelam oleh ketenarannya sebagai penari striptease bahkan cenderung sebagai pelacur kelas atas di Eropa.
Hingga sekarang banyak kalangan yang meragukan Mata Hari adalah seorang agen ganda bagi Jerman dan Prancis, khususnya saat Perang Dunia I berlangsung.
Baca: Ibu ini Jual Keperawanan Anaknya yang Masih Kecil Rp 352 Juta, Tak Disangka Kejadian Selanjutnya?
Margaretha yang lahir di Leeuwarden, Belanda, 1 Agustus 1876 dan berasal dari keturunan orang-orang Belanda asli, secara fisik tidak seperti ras Kaukasia.
Mata Hari | Wikipedia.org
Kulitnya halus kecoklatan dengan rambut hitam dan tubuh langsing semampai.
Sepintas orang mengira ia mempunyai darah Timur atau tepatnya Jawa.
Baca: Masih 12 Tahun, Bocah ini Dapat Kado Ultah 2 Penari Telanjang dari Ayahnya, Videonya Jadi Viral!
Maklumlah banyak orang Belanda yang di masa kolonial kawin dengan orang Jawa yang dijajahnya.
Sejak kecil M’greet, panggilannya waktu kecil, sudah terlihat sebagai gadis berwajah cantik yang lincah dan tertarik dengan kemewahan dunia.
Dia juga sedikit suka membual.