Citizen Reporter

Bupati Sintang Serahkan Kembali 50 Mahasiswa KKM dan PPL IKIP-PGRI Pontianak

Dalam kesempatan tersebut Jarot Winarno mengatakan kegiatan KKM dan PPL ini merupakan bentuk implementasi dari tri darma perguruan tinggi.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Bupati Sintang Jarot Winarno menyerahkan langsung 50 mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak tersebut kepada Rektor IKIP-PGRI Pontianak Samion di Balai Ruai Komplek Rumah Jabatan Bupati Sintang, Sabtu (20/1/2018) pagi. 

Citizen Reporter
Kasubbag Pemberitaan Humas Sintang
Syukur Saleh

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG- Sebanyak 50 mahasiswa Istitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak di tarik kembali usai melaksanakan kegiatan KKM dan PPL di Kabupaten Sintang selama 6 bulan.

Bupati Sintang Jarot Winarno menyerahkan langsung 50 mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak tersebut kepada Rektor IKIP-PGRI Pontianak Samion di Balai Ruai Komplek Rumah Jabatan Bupati Sintang, Sabtu (20/1/2018) pagi.

Baca: Penarikan 53 Mahasiswa PPL-KKM IKIP PGRI Pontianak, Sekda Sekadau Pesankan Hal Ini

Dalam kesempatan tersebut Jarot Winarno mengatakan kegiatan KKM dan PPL ini merupakan bentuk implementasi dari tri darma perguruan tinggi.

"Dimana mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat,sekaligus pendidikan, penelitian, observasi, sambil ngajar, apa sih masalah masalah di pedalaman Kabupaten Sintang,” kata Jarot.

Baca: Warga Singkawang Ditangkap Polisi Saat akan Transaksi Narkoba di Sintang, Inilah Orangnya

Untuk itu ungkap Jarot atas nama pemerintah kabupaten sintang mengucapkan terima kasih kepada IKIP PGRI pontianak yang telah mengirim 50 mahasiswanya melaksanakan KKM dan PPL di kabupaten Sintang selama 6 bulan ini.

"Pasti apa yang di lakukan anak-anak ini bermanfaatlah buat masyarakat kami di kabupaten sintang dan juga ada umpan balik buat mahasiswanya sendiri. 6 bulan di Sintang pastilah mereka banyak belajar segala hal,” ujar Jarot.

Di hadapan 50 mahasiswa IKIP PGRI Pontianak yang rata-rata berusia 20-21 tahun. Jarot menjelaskan bahwa generasi sekarang merupakan generasi milenial, dimana generasi ini tersebut tergantung dengan teknologi informasi.

“Artinya di hadapan kita tidak ada batasannya lagi baik untuk mengakses hal-hal yang baik maupun hal-hal yang buruk,sementara untuk kontrolnya hanya ada pada diri kita sendiri," jelas Jarot.

Lanjut jarot, ada beberapa hal yang harus di ingat bagi generasi sekarang yakni dimana saat ini sudah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana nanti sudah tidak ada lagi batas semua negara ASEAN bebas untuk datang baik berjualan, buka usaha atau lainnya.

"Sehingga kita harus mempersiapkan diri dengan kualitas diri agar tidak kalah bersaing dengan negara lain di asean. Jadi manusia indonesia yang produktif umur 15-64 tahun itu jumlahnya kurang lebih 60%-64% di bandingkan yang nonproduktif yakni usia anak anak dan lanjut usia," katanya.

Dengan banyaknya jumlah manusia produktif, artinya itu menjadi hal sangat bagus bagi bangsa Indonesia kalau kita benar-benar menjadi tenaga kerja yang produktif.

Tambah jarot bahwa 2045 mendatang indonesia akan memasuki generasi emas dan dua tahun sebelumnya di prediksikan dunia akan mengalami krisis energi dimana nanti energi fosil akan habis dan yang akan tersisa hanya energi hijau dan itu terdapat di garis khatulistiwa termasuk di dalamnya kita di Indonesia serta terkhususnya di Kalimantan Barat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved