DBD Renggut Anak Semata Wayang, Muhammad Sayangkan Sisi Lain Pelayanan Kesehatan

"Apakah seperti itu pelayanan yang diberikan, bagaimana kalau tidak ada orang dalam yang menelpon pasti kami tidak bisa masuk...," pungkasnya.

Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI
Kasur tempat pembaringan terakhir Alm Zahratussyifa (4) anak semata wayang pasangan Muhammad dan Hairiyah yang meninggal karena DBD, Rabu (17/1/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kenyataan pahit harus diterima oleh pasangan suami-istri, Muhammad dan Hairiyah yang harus merelakan kepergian anak semata wayangnya, Zahratussyifa yang masih belia yaitu berumur empat tahun.

Muhammad menceritakan duka yang tengah merinding keluarganya bermula dari demam yang diderita sibuah hati sejak Jumat (12/1) lalu yang divonis oleh dokter terkena Deman Berdarah Dengue (BDD).

Baca: Cerita Ibu Muda Enam Anak Terpaksa Ungsikan Sibuah Hati di Tengah Banjir Siantan

"Awalnyakan mamanya (istrinya) yang demam, sikecil (Alm Zahratussyifa) bilang sama mamanya waktu itu hari Rabu (10/1), Itu lah mama tu suke main ujan-ujan demam kan," ucap Muhammad menirukan perkataan anaknya yang baru beberapa jam dikebumikan oleh pihak keluarga dan kerabat diliang lahat tempat peristirahatan selamanya sambil matanya berbinar-binar duduk didekat kasur pembaringan terakhir Zahra, Rabu (17/1/2018).

Baca: Waspada Difteri, Warga Diimbau Datang ke Posyandu

Setelah sibuah hati mengatakan perkataan yang ditirukan Muhammad pada Istri, esok harinya Kamis (12/1) Zahra yang menderita demam.

Muhammad mengira demam biasa dan demam ibunya yang menjangkit pada sibuah hati.

"Esoknya (Kamis) mamanya sembuh. Kite kire demam mamanya jangkit. Kita kasi obat, panasnya mulai turun," jelasnya.

Bahkan ia sempat membawa anak dan istrinya untuk pergi ke Bakau daerah Mempawah untuk menghadiri undangan keluarga yabg tengah mengadakan hajatan pernikahan dan merupakan bibi dari Zahra.

"Sabtu pagi masih bisa jalan ke Bakau Mempawah, karena ada acara kawinan keluarga dan sorenya balik lagi di Pontianak," ucapnya.

Ketika pergi di Mempawah, Muhammad ceritakan ia membawa mobil kantor dan ketika tiba sore hari di kediamannya Jalan Tebu Gang Anugrah I nomor 24, ia berniat mengembalikan mobil milik kantornya tersebut tapi sang anak mengatakan hal yang masil terngiang di ingatannya.

"Sikecil nanya pas saya mau mengembalikan mobil, yah mau kemana, saya bilang ayah mau ngantar mobil kekantor. Terus dia bilang lagi, jangan lah yah besok kita mau pergi lagi.  Saya pun pergi mengembalikan mobil kekantor," ucapnya.

Hari minggunya Muhammad mencari ada acara ngumpul keluarga dirumahnya dan anak baring dikamar seharian, hanya meminta susu dan meminta air putih saja serta tidak cerewet.

"Karena kita bimbang dengan sikecil, hari Senin kami ajak periksa di Puskesmas Pal 3, begitu ditangangi positif DBD dan kita kurang puas, kita langsung ke dokter anak Jalan Setia Budi dan hasilnya juga positif DBD," kesahnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved