Guru Sekolah Tak Menyangka, Kursi Roda Untuk Safari dari Wakapolres Sambas
Kami kemudian tergerak memposting foto dan kisah Safari di berbagai media sosial.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Syahriman (27), guru kelas 4 SDN 10 Serindang yang juga sebagai relawan Al Mumtaz Peduli cabang Sambas, mengaku memang para relawan Al Mumtaz Peduli lah yang mengunggah foto dan kisah Safari di media sosial.
Menurut Syahriman, tujuannya tak lebih dari rasa keprihatinan pihaknya melihat kondisi Safari yang menyandang disabilitas, namun harus digendong abangnya ke sekolah. Lantaran kursi roda yang lama, telah rusak dan tak bisa digunakan lagi.
"Awalnya itu tentunya saya selaku guru di SDN 10 Serindang, apalagi Safari yang dengan keterbatasannya serta kondisi kursi rodanya yang lama yang sudah nyaris. Sehingga kami berinisiatif mencari cara bagaimana agar kursi rodanya itu bisa diganti dengan yang baru," terangnya, Selasan (16/1/2018).
Baca: Pulau di Riau Dijual di Situs Online, Harga Yang Ditawarkan Fantastis
Terlebih, keluarga Safari bukanlah berlatarbelakang keluarga yang berkecukupan ekonominya.
"Apalagi ayahnya sudah meninggal, sehingga dia tidak ada lagi siapa-siapa yang bisa membelikan kursi roda baru. Kami kemudian tergerak memposting foto dan kisah Safari di berbagai media sosial. Dengan harapan ada bantuan kursi roda yang baru untuk Safari.
Ia mengaku tak menyangka, respon yang datang justru dari Wakapolres Sambas. Karena informasi yang diperoleh, awalnya hanya ada dermawan yang hendak memberikan kursi roda untuk Safari.
"Saya sendiri memang tidak menyangka sih. Alhamdulillah hari ini dapat bantuan kursi roda baru, sehingga nanti Safari bisa bermain bersama teman-temannya. Terimakasih kepada Wakapolres Sambas atas bantuan kursi roda barunya untuk Safari," sambungnya.