Edi Kamtono: 65 Persen Wilayah Kota Pontianak Berada Dibawah Ketinggian Air Pasang Maksimal

Dengan air laut dan sungai surut otomatis air yang ada di daratan Pontianak akan turun juga.

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Calon Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono diwawancarai usai melaksanakan tes psikologi dan psikiatri di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong, Jalan Alianyang, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (11/1/2018) siang. Kelulusan tes psikologi dan psikiatri ini merupakan satu diantara syarat kesehatan yang wajib dan bersifat mutlak diikuti pasangan calon pimpinan daerah. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Setelah diguyur hujan dengan waktu yang cukup lama sebagian kawasan di Kota Pontianak terendam banjir.

Sebagian besar kawasan Kota Pontianak memang merupakan daerah yang berada di bawah ketinggian ketika air pasang maksimal.

Oleh karena itulah ketika banjir rob walaupun tidak diguyur hujan sebagian kawasan di Kota Khatulistiwa ini terendam air.

Banjir rob sempat merendam Kota Pontianak sekitar Desember 2017 lalu yang saat ini tidak ada terjadi hujan, namun beberapa kawasan Pontianak tetap terendam.

Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, kalau kawasan Pontianak ini 65 persennya berada di bawah ketinggian air pasang maksimal.

(Baca: Detik-Detik Penemuan Bayi di Saluran Air Bikin Merinding! Lihat Videonya )

"Kita ketahui bersama, Kota Pontianak ini dari hasil data poto udara dan pengukuran permukaan tanahnya itu, kalau kita lihat 65 persen wilayahnya dibawah permukaan air pasang tertinggi," ucapnya saat diwawancarai, Jumat (12/1/2018).

Edi menceritakan Desember 2017 lalu dan awal tahun ini saat air Sungai Kapuas pasang dan 65 persen daerah Kota Pontianak ini tergenang, sehingga jika air pasang dan dibarengi dengan turunnya hujan maka berharap air pasang segera surut.

"Dengan air laut dan sungai surut otomatis air yang ada di daratan Pontianak akan turun juga. Solusinya memang kita harus memperlebar penampang basah dan parit yang ada di pertahankan dan dinormalisasi supaya proses air turun semakin cepat," tambahnya.

(Baca: Pengantin Pria Pingsan Setelah Peluk Mantan Pacar Diacara Pernikahan, Kisahnya Bikin Pilu )

Dengan adanya normalisasi saluran ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan lama, disertai air pasang maka surutnya harus cepat.

Mengenai masih adanya beberapa ruas jalan yang tergenang, Edi katakan akan ditingkatkan kembali, kalau untuk pemukiman masyarakat harus sudah memikirkan ketika membuat rumah harus diatas air pasang tertinggi di Ktoa Pontianak.

"Patokannya adalah pelabuhan, pelabuhan itu tingginya 40 cm diatas rata-rata kalau air pasang maksimal. Dermaganya itu sampai 2 meter, sehingga kalau air naik sampai 160 cm maka masih ada 40 cm yang diatas permukaan air, itulah harus disikapi masyarakat," tambahnya.

Pemerintah diucapkannya tetap akan terus memperbanyak koneksitas saluran, agar air yang ada cepat surutnya.

Pontianak memang tidak bisa menghindari air pasang dan genangan, karena topografi yang memang rendah, tapi yang diharapkan bagaimana air yang ada cepat segera surut dan turun.

"Begitu air sungai turun maka air didaratan cepat turun. Tak terganggu dengan sampah, kabel-kabel dan terutama parit primer dan sekunder lancar," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved