Pelanggan Pertanyakan Pelayanan Telkom Ketapang
Semoga persoalan yang saya alami ini tidak terjadi lagi pada yang lain. Meski saya bayar tapi terus terang rasanya keberatan juga.
Penulis: Subandi | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Pelanggan Telkom Ketapang, Jhon mengaku cukup kecewa terhadap layanan Telkom Ketapang. Lantaran ia menilai layanan Telkom Ketapang cukup memberatkan bagi pelanggannya.
Jhon mengaku sudah lama menjadi pelanggan Telkom Ketapang. Kemudian ia ingin menjadi pelanggan baru Telkom di tempat usaha barunya. Ia pun ingin menyambung jaringan internet Telkom untuk di warung kopi nya.
Tempat usahanya ini merupakan kontrakan dan bekas tempat orang lain berusaha. Orang yang lama mengontrak sudah menjadi pelanggan Telkom. Lantaran usaha orang itu sudah tutup sehingga tidak meneruskan pembayaran internetnya di Telkom.
Ketika ia ingin mengaktifkan atau menghidupkan internet Telkom tersebut. Ternyata pihak Telkom membebankan tunggakan pelanggan lama itu kepada dirinya. Pada hal ia tidak tahu menahu terkait transaksi antara Telkom dan pemilik yang lama itu.
“Kenapa dibebankan kepadaa saya harus membayar tunggakan orang lain itu. Padahal transaksinya antara Telkom dan orang itu, saya tidak tahu menahu,” kata Jhon kepada awak media di Ketapang, Minggu (31/12/2017).
Ia mengaku memang akhirnya terpaksa membayarkan tunggakan pelanggan lama Telkom tersebut. Lantaran membutuhkan layanan internet atau wifi di tempat usahanya. “Harusnya yang tagih sendiri sama pelanggannya yang lama itu,” ujarnya.
Diharapkannya kebijakan Telkom tersebut kedepan bisa dievaluasi. Kemudian jika memang tidak bisa dirubah maka Telkom harus aktif terhadap pelanggannya. Misalnya jika satu bulan tak bayar harus segera ditagih dan jika tak dibayar maka diputus saja.
“Semoga persoalan yang saya alami ini tidak terjadi lagi pada yang lain. Meski saya bayar tapi terus terang rasanya keberatan juga. Soalnya orang lain yang berbuat tapi kenapa dibebankan kepada saya yang harus bertanggungjawab,” tegasnya.
Pelanggan Telkom Ketapang lainnya, Teo juga mengaku kecewa terhadap pelayanan di Telkom Ketapang. Bahkan dirinya berencana berhenti berlangganan Internet Telkom karena kecewa harus membayar tagihan Internet.
“Pada hal kita sama sekali tidak menggunakan internet tersebut karena diputus jaringan oleh Telkom Ketapang. Lantaran saya terlambat membayar internet pada 20 Oktober,” ungkapnya.
Ia menjelaskan sebelumnya selalu membayar internet Telkom tepat waktu tiap tanggal 20. Tapi pada 20 Oktober itu tak bayar lantaran sedang ada kesibukan. “Jaringan internet tempat saya diputus pada sore tanggal 20 Oktober itu,” ungkapnya.
Lantaran 20 Oktober hari Jumat sehingga ia berpikir pembayaran baru bisa dilakukan pada Senin depannya. Lantaran sejak Jumat hingga Minggu atau selama tiga hari itu internet di rumahnya tidak bisa digunakan.
Maka ia berpikir baru mau melakukan pembayaran untuk pemakaian internet pada bulan berikutnya. Ia berpikir selama sebulan tak menggunakan internet karena diputus oleh Telkom sendiri. Maka ia tak akan kena beban pembayaran oleh Telkom.
Namun saat ia hendak mengaktifkan jaringan internetnya lagi dengan melakukan pembayaran pada Desember. Ternyata dirinya harus membayar tagihan internet Telkom pada November dan Desember yang tak ada digunakannya karena diputus pihak Telkom.