Terbaik Dalam Indonesian Culture and Nationalisme 2017, Ini Program Yang Dilakukan Mahasiswi Untan

Kegiatan yang digelar adalah sosialisasi pengolahan rumput laut yang akan dijadikan dodol. Wah kece nih ya.

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Kegiatan proyek sosial pemberdayaan masyarakat atau Ibu PKK, di Pulau Lemukutan selama 3 hari yaitu 24-26 Desember 2017 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Listya Sekar Siwi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mahasiswi semester 9 jurusan biologi FMIPA Untan, Maya Safitri bersama tiga orang temannya menggelar kegiatan proyek sosial dalam pemberdayaan masyarakat atau Ibu PKK, di Pulau Lemukutan selama 3 hari yaitu 24-26 Desember 2017.

Kegiatan yang digelar adalah sosialisasi pengolahan rumput laut yang akan dijadikan dodol. Wah kece nih ya.

Maya menuturkan Dodol diharapkan bisa jadi ikon oleh-oleh khas Lemukutan, karena memang banyak banget rumput laut disana.

Kegiatan proyek sosial pemberdayaan masyarakat atau Ibu PKK, di Pulau Lemukutan selama 3 hari yaitu 24-26 Desember 2017
Kegiatan proyek sosial pemberdayaan masyarakat atau Ibu PKK, di Pulau Lemukutan selama 3 hari yaitu 24-26 Desember 2017 (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA)

Baca: Sepanjang 2017, KPAID Tangani 67 Kasus Anak

Selama ini Maya belum pernah melihat adanya oleh-oleh khas Lemukutan.

"Jadi kemaren kegiatannya kami ngasih sosialisasi sekaligus bantu pembuatan plastik packing yang menarik untuk pemasaran dodolnya. Untuk sekarang juga lagi proses bantu buka PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) supaya mudah pemasarannya," jelas Maya.

Kegiatan proyek sosial pemberdayaan masyarakat atau Ibu PKK, di Pulau Lemukutan selama 3 hari yaitu 24-26 Desember 2017
Kegiatan proyek sosial pemberdayaan masyarakat atau Ibu PKK, di Pulau Lemukutan selama 3 hari yaitu 24-26 Desember 2017 (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA)

Baca: Pertamina Target Pembangunan 150 Titik Lembaga Penyalur BBM 1 Harga Hingga 2019

Kegiatan diikutin oleh 21 orang ibu-ibu PKK meski sebenarnya udah banyak ibu-ibu yang udah bisa bikin dodol tapi masih ada masalah dalam hal pemasaran produk.

"Kemaren juga sempat buat sama-sama dengan ibu-ibu nya di sana. Sekarang dodolnya udah siap dipasarkan, tapi emang baru di sekitar pulau, Singkawang, Sambas dan bengkayang belum nyampe Pontianak. Karena rata-rata yang tinggal di pulau ini orang Sambas, Bengkayang, sama Singkawang," katanya.

Kegiatan proyek sosial pemberdayaan masyarakat atau Ibu PKK, di Pulau Lemukutan selama 3 hari yaitu 24-26 Desember 2017
Kegiatan proyek sosial pemberdayaan masyarakat atau Ibu PKK, di Pulau Lemukutan selama 3 hari yaitu 24-26 Desember 2017 (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA)

Sebelumnya dodol ini dijual ke kamar-kamar penginapan kalau ada wisatawan yang datang. Hal ini udah pasti berpotensi banget buat kelangsungan perekonomian masyarakat yang ada di pulau Lemukutan.

"Setiap tahun jumlah pengunjung bertambah. Bahkan hampir setiap hari selalu ada wisatawan yang berkunjung ke Lemukutan.Ekonomi disana pasti sangat terbantu dengan adanya dodol ini. Karena selama ini kebanyakan rumput laut hanya dijual keringnya aja. Dengan ada dodol pasti jadi nilai tambah perekonomian dan membantu ibu-ibu agar lebih kreatif," ujarnya.

Perlu kamu ketahui dodol yang terbuat dari rumput laut tentu kaya nutrisi dan bahannya aman untuk di konsumsi dari kalangan anak-anak sampe orang tua.

Maya pun berharap program ini bisa lanjut, dan rumput lautnya gak hanya diolah jadi dodol aja.

"Bisa jadi dibuat mie dan bentuk makanan lain yang berbahan dasar rumput laut.  Semoga petani rumput laut juga sejahtera dengan adanya diversifikasi pengolahan rumput laut ," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved