Citizen Reporter
Petani Desa Radak 1 Butuh Alsintan untuk Tingkatkan Hasil Panen
Bagaimana tidak, bertani secara manual murni mengandalkan tenaga ternyata hanya mampu menghasil padi yang cukup untuk dimakan sendiri
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Nasaruddin
Citizen Reporter
Anwar, Diskominfo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Sudah lama petani desa Sungai Radak 1 kecamatan Terentang harus pasrah dengan hasil panen yang pas pasan.
Bagaimana tidak, bertani secara manual murni mengandalkan tenaga ternyata hanya mampu menghasil padi yang cukup untuk dimakan sendiri dan keluarga di rumah.
Kamis (22/12/2017) siang, sejumlah pengurus Cabang organisasi masyarakat Indonesia Bekerja(Inaker) Kuburaya didampingi Pengurus ranting Inaker Kecamatan Terentang melakukan kunjungan silaturahmi ke petani Desa ini.
Dalam kunjungan tersebut, mereka mendengarkan langsung curhatan para petani.
Menurut Ketua Ranting Inaker Terentang Budi Indro Pribadi, Kuantitas produksi masing masing petani di desa ini dalam setahun rata rata hanya berkisar 2,5 sampai 3 ton, itupun kalau tidak terserang hama.
"Masasalahnya mereka benar benar hanya mengandalkan tenaga, setahun mereka hanya bisa sekali menanam dan sekali memanen, sementara di daerah lain ada yang bisa sampai 3 kali tanam 3 kali panen," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Sucipto, selaku petani dirinya mengaku tak bisa berbuat banyak.
"Padi yang kita tanam selama ini memang pas pasan cukup untuk dimakan sekeluarga, tapi kalau untuk dijual agar bisa dijadikan penghasilan tambahan belum bisa" ujar Wiwit.
BEGINI MENURUTNYA, https://t.co/TMmI5d1id5
Di tahun 2017 ini pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina kerap menjadi sorotan publik.
— Tribun Pontianak (@tribunpontianak) 23 Desember 2017
Begitupun menurut petani lainya Wiwit Prasetyo, Wiwit menjelaskan salah satu cara yang dapat membantu meningkatkan hasil panen yaitu dengan bantuan tenaga besi atau mesin.
"Jika saja ada mesin tanam dan mesin panen maka kamipun mungkin bisa menanam dan memanen 2 atau bahkan 3 kali setahun. Karena dengan alat tersebut akan bisa mempercepat waktu kerja," ungkapnya.
Wiwit menambahkan masalah lain yang juga kerap dihadapi petani di Desa ini diantaranya harga pupuk yang dirasa mahal serta saluran di sekitar sawah yang mampet.
"Lahan pertanian padi kami sangat rentan digenangi air dalam waktu lama, saat musim air pasang maka air tersebut akan cepat sampai ke lahan ini sementara surutnya bisa sangat lama, ini karena saluran mampet yang harus dibersihkan," jelasnya.
Sementara itu, menurut ketua Inaker Kuburaya Arjansyah Ade pemerintah penting untuk perhatian dan membantu petani di desa ini, terutama membantu meningkatkan hasil panen.
Bantuan Alsintan akan membuat petani lebih optimis bekerja untuk kehidupan mereka yang lebih baik.
"Kita akan coba bisikan ke telinga bapak bapak yang berwenang baik legislatif maupun eksekutif," ujarnya.