Mewabah di Daerah Lain, Dinkes Kayong Utara Pantau Penyakit Difteri
Provinsi Kalbar sendiri saat ini telah terjadi 5 kasus difteri dan 1 kasus meninggal dunia. Informasi terakhir yang kami dapat bahwa...
Penulis: Muhammad Fauzi | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Potianak Muhammad Fauzi
TRIBUNPONTIANAK. CO. ID, KAYONG UTARA - Untuk mencegah kasus luar biasa penyakit difteri yang terjadi di 20 provinsi, 95 kabupaten/kota dengan total kasus sampai saat ini sebanyak 622 kasus dan 32 kasus diantaranya meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara, Dr Bambang Suberkah mengatakan, kalau pihaknya saat ini berupaya melakukan tindakan maksimal untuk mencegah terjadinya kasus difteri.
"Provinsi Kalbar sendiri saat ini telah terjadi 5 kasus difteri dan 1 kasus meninggal dunia. Informasi terakhir yang kami dapat bahwa Kabupaten Ketapang saat ini sedang merawat 1 kasus suspect difteri pada anak umur 5 tahun," ungkap Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara, Dr Bambang Suberkah belum lama ini.
(Baca: Pulang Melaut, Hasil Tangkapan Nelayan Kubu Raya ini Bikin Geger )
Tak ingin difteri mewabah di Kayong Utara, dr Bambang mengimbau kepada seluruh unit pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas yang ada di Kabupaten Kayong Utara agar dapat melakukan upaya-upaya kewaspadaan dini terhadap kasus tersebut, diantaranya dengan meningkatkan screening terhadap kasus-kasus dengan gejala demam lebih dari 38 drajat celcius, batuk, pilek, radang tenggorokan, sakit saat menelan, sesak nafas dan timbul selaput putih keabu-abuan pada tenggorokan.
"Jika menemukan kasus tersebut harus segera melaporkan ke Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana KKU, seksi survey dan imunisasi dalam jangka waktu 1x24 jam," imbaunya.
Selanjutnya, Dr Bambang juga meminta kepada seluruh unit pelayan kesehatan agar dapat meningkatkan cakupan imunisasi DPT-HB-Hib, BT dan Td di daerah- daerah yang cakupan imunisasinya masih kurang, dengan pemberian imunisasi DPT tiga kali sebelum usia satu tahun dan perlu dilakukan booster atau lanjutan pada usia 1,5 tahun.
(Baca: 2 Gadis Muda Nan Cantik Jual Keperawanannya Lewat Situs Online, Harganya Fantastis )
"Pemberian berikutnya pada kelas 1 SD dengan pemberian imunisasi DT satu kali dan Td dua kali saat kelas dua dan kelas tiga pada pelaksanaan pada bulan imunisasi anak sekolah (BIAS)," pesannya.
Untuk diketahui, difteri disebabkan oleh Corynebacterium, yaitu bakteri yang menyebarkan penyakit melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi.
Jika seseorang menghirup partikel udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, maka yang bersangkutan dapat terkena difteri.