Rahmad Satria Kecewa, Nilai Ada Kepentingan Politik pada APBD 2018
Ada kepentingan politik didalam penggunaan APBD tahun ini. Seperti biaya hibah BOP Paud yang mencapai Rp2 Miliar
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ketua DPRD Mempawah Rahmad Satria mengaku kecewa dengan komposisi RAPBD 2018, meskipun banyak penggunaan anggaran yang sesuai.
Akan tetetapi keberpihakan kepada masyarakat kecil masih belum, terutama anggaran yang tertuang dalam hibah bansos.
“Ada kepentingan politik didalam penggunaan APBD tahun ini. Seperti biaya hibah BOP Paud yang mencapai Rp2 Miliar,” ujarnya.
Sementara anggaran untuk pembangunan gedung gerakan pramuka yang sudah disetujui oleh bupati, akan tetapi tidak tertuang didalam buku APBD 2017.
(Baca: Apakah Terduga Teroris HN Masuk Jaringan ISIS? Ini Penjelasan Polda Kalbar )
Alokasi hibah bansos terjadi kenaikan, sebelumnya alokasi hibah bansos berjumlah sekitar Rp 44 miliar menjadi Rp 49,8 miliar, naik lebih dari Rp 5 miliar.
“Saya merasa kecewa gedung-gedung lain dibangun sementara gedung pramuka yang prestasi pramuka Mempawah yang sangat baik,” ujarnya.
(Baca: Ditangkap, Pria Ini Ngaku Cabuli Dua Putrinya Sejak Duduk di Bangku SD )
Dirinya telah mengusulkan pembangunan gedung pramuka itu sudah cukup lama namun belum pernah di realisasikan. Usulan yang diajukan telah dilakukan selama kurun wakut lima tahun terkahir.
“Harapan kita pembangunan gedung pramuka dapat dimasukan didalam berita acara anggaran 2018 mendatang,” ujarnya.
Dirinya menilai pembangunan gedung pramuka sangat urgen untuk dilakukan, karena didalam gerakan pramuka terdapat kegiatan pembinaan karakter bangsa.
“Bahkan Presiden Jokowi mengatakan bahwa tempatnya revolisi mental itu satu di antaranya berada di gerakan pramuka,” ujarnya.