Selama Ikuti Program Literasi, Ini Kendala yang Dirasakan Siswa

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Satu di antara siswa SMA Negeri 1 Sintang, Edwin Permadi mengatakan bahwa penerapan program literasi 15 menit di sekolah dirasakan beberapa kendala sehingga dirasakannya belum berjalan baik sepenuhnya. 

"Belum baik, banyak yang baca terus saat disuruh ringkaskan malah jiplak dari buku, seharusnya kalau sudah baca, kan literasi itu ngeringkas pakai nalar. Jadi kita dapat itu ringkasan dari apa yang kita pelajari," ujarnya, Jumat (24/11/2017) pagi. 

Kemudian dengan waktu jam sekolah yang masuk lebih cepat yaitu pukul 06.45 WIB, terkadang ada siswa yang terlambat. Sehingga tidak bisa mengikuti literasi dengan sepenuhnya. 

"Terus kadang-kadang ada yang datang terlambat jadi literasinya buru-buru. Tapi ada juga teman yang satu buku ditulisnya, padahal kan sudah dibilang ambil pokok-pokok yang penting saja yang ditulis," ujarnya. 

(Baca: Laga Final U 15 Erkatude Lawan Porti Berlangsung Seru )

Selain kendala-kendala itu, ia juga merasakan ada manfaat besar setelah mengikuti program literasi, terutama dalam menambah ilmu pengetahuan yang tidak didapatkan dalam mata pelajaran di sekolah. 

Topik bacaan yang ia baca juga dirasakan membawa manfaat besar. Terutama saat membaca buku dengan topik agama. Sehingga menambah pengetahuan dan wawasan tentang cara-cara beribadah yang benar. 

"Misalkan tentang agama Islam, kita bisa belajar tentang kisah nabi Ismail, kita bisa mengambil pesan-pesan dari kisah tersebut. Kemudian buku tata cara wudhu, kita lebih tau tata cara wudhu, memperbaiki yang salah," pungkasnya.