Jika Tak Ingin Tertular Penyakit, Jangan Coba Tester Lipstik di Bibir tapi Poleskan di Bagian ini
Netty menambahkan, penyakit bisa menular melalui lipstik, terlebih bibir, termasuk kulit sensitif yang kerap terkena liur.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyaknya variasi warna, jenis serta merek lipstik, membuat sebagian wanita mencoba tester lipstik sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli.
Tester lipstik hampir ada di setiap toko atau gerai kecantikan.
Mereka menyediakan tester tersebut untuk lebih meyakinkan calon konsumen.
(Baca: Ingin Lipstik Anda Tahan Lama Seharian? Ikuti Tips ini! )
Namun, sebuah toko yang menjual produk-produk kecantikan di Jalan MH Thamrin No 32 Semarang, tidak pernah menyediakan tester.
Netty Herawati (55), Staff Toko Diana mengatakan, tester tidak baik untuk kesehatan kulit wanita.
"Tester yang dipakai banyak orang itu tidak higienis, ada banyak bakteri dan kuman yang tertinggal di makeup," tutur Netty Herawati kepada Tribunjateng.com, Selasa (7/11/207).
(Baca: Lipstik Lebih Awet dengan Bedak Tabur, Ini Manfaat Lain yang Wajib Kamu Tahu )
Netty menambahkan, penyakit bisa menular melalui lipstik, terlebih bibir, termasuk kulit sensitif yang kerap terkena liur.
Memastikan hal tersebut, kepada Tribunjateng.com, dr Galih Sari Damayanti SpKk (31), dokter spesialis kulit dan kelamin Kota Semarang, menuturkan, virus bisa menyebar melalui stik lipstik tetapi kecil kemungkinannya.
"Virus itu hidupnya di sel hidup. Menularnya lewat median yang sifatnya cair.
Virus tidak bisa bertahan lama diluar sel hidup.
Virus yang menempel di tester lipstik, hidupnya tidak akan lama.
Kemungkinan, menular jelas ada jika jeda pemakaiannya belum lama," tutur dokter yang bekerja di Rumah Sakit Columbia Asia ini.
Dokter Galih menyarankan, tester lipstik sebaiknya diaplikasikan di kulit tangan.
Mengingat, liur merupakan cairan tubuh yang mudah menjadi median menularnya virus.