Wakil Bupati Sambas Apresiasi Razia Gabungan BNN, TNI dan Polri

Kami memberikan apresiasi kepada BNN, Kepolisian dan TNI dalam melakukan operasi terhadap penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Sambas.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Personel BNN Provinsi Kalbar saat melakukan tes urin terhadap tamu hotel Pantura Jaya, dalam operasi gabungan bersama TNI/ Polri, Senin (16/10/2017) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Wakil Bupati Sambas, Hairiah mengapresiasi operasi razia penyalahgunaan narkoba yang digelar tim gabungan BNN Provinsi Kalbar dan TNI/ Polri di rumah kost, penginapan dan hotel di Sambas pada Senin (16/10/2017) malam hingga Selasa (17/10/2017) dini hari.

"Kami memberikan apresiasi kepada BNN, Kepolisian dan TNI dalam melakukan operasi terhadap penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Sambas. Karena wilayah dan masyarakat kita harus dijaga bersama dari masuknya barang-barang yang merusak kehidupan dan masa depan bangsa oleh narkoba ini," ungkapnya, Selasa (17/10/2017).

Hairiah menjelaskan, wilayah Kabupaten Sambas yang berada di kawasan perbatasan Republik Indonesia - Malaysia, sangat rentan terhadap penyeludupan-penyelundupan narkoba maupun barang-barang ilegal lainnya.

"Dari operasi razia yang dilakukan ini, kami harap penyedia jasa layanan hotel, penginapan, rumah kost juga kooperatif jika petugas datang ke lokasi. Karena dengan demikian dapat membantu petugas," jelasnya.

(Baca: 6 Pengunjung Hotel di Sambas Terindikasi Positif Konsumsi Narkoba )

Selain itu, Hairiah mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, untuk terlibat aktif dalam memberikan informasi kepada pihak kepolisian atau pihak berwenang lainnya, jika mendapatkan informasi adanya transaksi narkoba.

"Karena kita ingin Kabupaten Sambas menjadi kabupaten yg aman, nyaman dan terhindar dari peredaran narkoba," terangnya.

Hairiah mengaku prihatin atas adanya dua dari enam pengguna narkoba yang diamankan saat razia ini, masih dalam usia pelajar.

"Saya sangat prihatin, seharusnya anak-anak tersebut terhindar dari jebakan narkoba, tapi sebaliknya kita mendapatkan kenyataan yang seperti ini. Sehingga tentunya ini kewajiban kita, para orangtua dan pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak usia sekolah untuk mendapatkan hak mereka," tegasnya.

Oleh karena itu, Hairiah mengimbau kepada para orangtua untuk aktif memantau tindak dan perilaku anak serta pergaulan anak-anaknya saat berada di luar rumah.

"Saya imbau bagi para orang tua, untuk lebih ekstra memantau anak-anaknya, awasi dengan siapa mereka berteman. Dan jika merasa anak yang cenderung nakal dan tidak mau sekolah, harus ada komunikasi terus dengan anak, ajaklah mereka bicara dengan saling terbuka. Dan jangan lupa berikan pendidikan agama, yabg diharapkan anak-anak kita ini bisa menjaga diri mereka ketika berada di luar pengawasan kita," paparnya.

Terkait adanya desakan untuk segera membentuk Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sambas, Hairiah menegaskan bahwa Pemkab Sambas sudah menyediakan lahan yang akan digunakan sebagai Kantor BNNK Sambas.

Tak hanya itu, pihaknya bahkan telah berkoordinasi langsung dengan BNNP Kalbar untuk pembentukan BNNK Sambas.

"BNNK sudah kami siapkan lahannya, selain itu juga sudah komunikasi dan diskusi untuk pendiriannya. Jadi kami harap, tahun 2018 ini sudah bisa Kantor BNNK Sambas sudah dibangun, karena anggarannya dari APBN," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved