VIDEO - Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi di HUT ke-20 TNI, Jenderal Nasution: Kita Telah Difitnah
Hari angkatan bersenjata yang selalu gemilang, tapi sekarang dihinakan atas fitnah, dihinakan oleh pengkhianatan, dan dihinakan oleh penganiayaan
Penulis: Rika Apriyanti | Editor: Rika Apriyanti
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jenderal Abdul Harris Nasution lolos dari incaran pasukan Cakrabirawa pada tragedi G30S PKI, 30 September 1965.
Sayangnya, Ade Irma Suryani Nasution, putri Jenderal Nasution gugur sebagai korban.
Ade Irma Suryani Nasution merupakan putri bungsu dari Jenderal besar AH Nasution.
Ade yang masih berusia lima tahun menjadi salah satu korban tragedi penggerebekan rumah Alm Jenderal Abdul Haris Nasution di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng, Jakarta.
Beberapa peluru yang dilepaskan oleh pasukan Tjakrabirawa menembus punggung kecil Ade Irma yang menamengi ayahnya.
Tragedi ini juga menyebabkan gugurnya Tujuh Pahlawan Revolusi
Jenazah enam jenderal dan seorang perwira pertama TNI ditemukan di Lubang Buaya pada 3 oktober 1965.
Dua hari kemudian, 5 Oktober 1965, peringatan Hari ABRI terpaksa diperingati dalam suasana penuh keprihatinan dan duka cita.
Pada hari itu tujuh Pahlawan Revolusi dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
Jenderal Nasution pun menyampaikan pidato yang mengutarakan rasa sedihnya atas tragedi berdarah itu.
Rekaman suara Jenderal Nasution ini bisa didengarkan menjelang bagian akhir film Pengkhianatan G30S PKI.
Pidatonya mengiringi dokumentasi pemakaman Tujuh Pahlawan Revolusi yang peti jenazahnya diantar menggunakan kendaraan lapis baja dan iringan ribuan orang.
"Hari Angkatan Bersenjata yang selalu gemilang, tapi sekarang dihinakan atas fitnah, dihinakan oleh pengkhianatan, dan dihinakan oleh penganiayaan" kata Jenderal Nasution, perwira tinggi TNI yang kenyang pengalaman itu dalam pidatonya.
Pak Nas, demikian ia bisasa disapa, berharap semua prajurit tetap menanamkan tekat menegakkan kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
Jenderal Nasution juga menyampaikan semua prajurit yang ditinggalkan oleh Tujuh Pahlawan Revolusi mempunyai kewajiaban meneruskan tugas suci dan perjuangan TNI.