Citizen Reporter
Paolus Hadi Berharap Mukok Utus Tim di Dara Nante Cup
Bupati Sanggau Paolus Hadi menutup turnamen sepak bola Sungai Mawang CUP di dusun Ketapang, desa Sungai Mawang,
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Nasaruddin
Citizen Reporter
Humas Setda Sanggau, Tekam Sunarya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Bupati Sanggau Paolus Hadi menutup turnamen sepak bola Sungai Mawang CUP di dusun Ketapang, desa Sungai Mawang, Kecamatan Mukok, Senin (2/10/2017).
Dalam arahannya, PH sapaan akrabnya menyampaikan, bahwa sepak bola sudah menjadi ajang untuk menjadi sebuah tontonan yang melibatkan banyak orang.
(Baca: Bupati Kumpulkan Semua SKPD, Minta Hindari Kejadian di Media )
“Sepak bola juga salah satu olahraga yang sangat digemari maka tidak heran banyak turnamen yang diselenggarakan baik ditingkat desa, kecamatan sampai Kabupaten dan unutk Even yang paling tinggi nanti adalah Dara Nante Cup yang diselanggarakan di Tingkat Kabupaten Sanggau,” katanya.
(Baca: Warga Tanyakan Kepastian Ganti Rugi Pembebasan Lahan )
Pelaksanannya, lanjutnya, mungkin bulan November atau Desemebr 2017 ini dan diminta kepada setiap Kecamatan untuk menunjukkan kemampuannya bertanding di Dara Nante Cup.
“Pilihlah tim dari kecamatan Mokok yang terbaik untuk bertanding, karena itu bergensi pertandingan antar kecamatan juga antar klub. mudah-mudahan dari mukok bisa turun tentunya Tim yang terbaik soal kalah menang biasa tapi Saya harapkan dari Mukok harus turun,” harapnya.
(Baca: Sempat Tegang saat Ratusan Anggota Polres Sintang Datangi Korem, Ternyata Ini yang Dilakukan )
Dalam kesempatan ini, Bupati menjelaskan, terkait pembangunan, dirinya mengakui, banyak yang belum terurus terutama dari dana desa.
“Tentunya harus sesuai dengan harapan masyarakat. dan pemerintah daerah memiliki banyak PR yang harus diselesaikan terutama Jalan Poros yang menghubungkan Semuntai Jangkang namun kita berupaya untuk memenuhi keinginan masyarakat,” tegasnya.
(Baca: Ratusan Personel Polres Sintang Datangi Makorem 121/ABW, Ternyata Ini yang Dilakukan )
Namun ini sangat berat karena kendaran yang melintas volumenya sangat padat, terutama truk pengangkut sawit jadi jalan poros harus ditangani serius kalau.
“Hanya aspal goreng itulah yang terjadi tidak bertahan lama. sekarang kita buat yang berkualitas sesuai standar namun tidak bisa panjang karena memerlukan dana besar dan kita usahakan setiap tahun kita dorong untuk pembangunan jalan ini,” tuturnya.