Recovery Tubuh Dengan Amarta, Penasaran Gerakannya?

Dika menjelaskan gerakan Amarta Self healing, ini juga bermanfaat bagi seseorang usai melakukan berbagai jenis kegiatan olahraga.

Penulis: Zulkifli | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ZULKIFLI
Peserta antusias foto bersama usai mengikuti Event Funtastic 'Self Healing Art' Minggu (1/10/2017) 

Laporan wartawan Tribun Pontianak, Zulkifli

TRIBUNPINTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Event Funtastic 'Self Healing Art' berlangsung sukses di Paradise-Q Waterpark Minggu (1/10/2017) pagi.

Peserta tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan mulai, dari senam sehat hingga, Yoga bersama Dika Satdjadibrata selaku leader Amarta Self Healing.

Mengawali kegiatan,  Dika yang juga personel ADA Band ini menyapa peserta. Ia kemudian menperkenalkan bahwa Amarta self healing mirip dengan Yoga asal India yakni olahraga tubuh, namun secara gerakan lebih banyak gerakanya merupakan asli Indonesia.

(Baca: Antusias Ikut Yoga Amarta, Peserta Akui Dapat Wawasan Baru )

"Jadi Amarta lebih kepada olahraga tubuh dengan pola pernafasan, yang bersifat menyembuhkan ," kata Dika sebelum mempraktekan gerakan.

Kemudian ia menjelaskan gerakan Amarta Self healing, ini juga bermanfaat bagi seseorang usai melakukan berbagai jenis kegiatan olahraga.

Selepas olahraga tubuh tentu butuh pemulihan.

"Olahraga apapun yang menyebabkan efek samping otot cidera, misalnya futsal, silat, atau lainya, maka Amarta berfungsi merecovery tubuh dan otot," ujarnya.

(Baca: Dika Ada Band Janji Akan Kembali Ke Pontianak, Namun Ini Syaratnya )

Gerakan Amarta ini sudah ditekuni Dika sejak beberapa tahun silam.

Bahkan ini kemudian mulai ditekuni anggota keluarganya. Bahkan dampak langsung dirasakan sang adik, Prana yang semula mengalami keluhan pada bahu dan sembuh.

"Awalnya saya sendiri dan akhirnya untuk keluarga, teman. Adik saya pertama kali dia lihat, dia tanya lalu latihan. Ia memang mengalami problem dibahu waktu itu. Setelah mencoba ternyata langsung memberikan efek. Insya Allah, yang penting mengikuti gerakan dengan benar dan bernafas dengan benar," jelasnya.

Sebelum melakukan gerakan inti, peserta diajak melakukan peregangan tubuh terlebih dahulu, mulai dari gerakan kepala, tangan dan kaki. Setelah beberapa menit pemanasan kemudian masuk kepada gerakan inti.

Dalam posisi berdiri, peserta kemudian diminta untuk menghirup nafas dari hidung, kemudian dikunci dibagian bawah pusar, bukan pada ulu hati.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved