Kementerian Perdagangan Edarkan HET Beras, Ini Harga Tertinggi Beras Jenis Premium
Kita kebetulan datangkan langsung dari Jawa. Tinggal kita kemaskan, tapi kalau untuk beras premium pemerintah
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu di antara distributor beras di Kota Pontianak, Tjahdra mengaku saat ini harga beras mengalami kenaikan.
Sebab, Kementerian Perdagangan sudah mengimplementasikan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dengan harga beras jenis premium tertinggi Rp13.600. Namun tingginya harga beras kata membuat penerapan kebijakan belum berjalan sepenuhnya.
"Kita sudah mendapatkan surat edaran mengenai HET beras. Beras memang lagi mengalami kenaikan. Penetapan HET dari pemerintah paling tinggi untuk beras premium diatas Rp13 ribuan. Hanya saja karena pasokan beras yang kita jual dari Jawa harganya masih tinggi apalagi memang naik, "ujar Tjandra pada Selasa (26/9/2017).
Pemerintah kata Tjandra juga tidak bisa memaksakan HET diterapkan lantaran agen masih menghabiskan stok beras dengan modal lama. Ia juga mengatakan jenis beras dan harga tergantung pilihan konsumen, bahkan ada konsumen memilih beras biasa.
Untuk beras lokal harga yang ditawarkan Rp10 ribuan sedangkan beras Pandan Wangi asli Cianjur harganya cukup tinggi yaitu Rp14.800 per Kg atau Rp146.000 per 10 Kg.
(Baca: SMPN 4 Ambawang Memprihatinkan, Ini Harapan Anggota Dewan pada Dinas Pendidikan )
"Gak bisa dong, kasian sama pemasok yang sudah mengeluarkan modal tinggi. Kita kebetulan datangkan langsung dari Jawa. Tinggal kita kemaskan, tapi kalau untuk beras premium pemerintah. maunya kita jual harganya segitu sesuai HET premium kita gak bisa. Konsumen juga bisa memilih kualitas ada 12 merek dengan berat berbeda tinggal mereka memilih, "ujarnya.
Rumah Toko (Ruko) Tian Tian Lai yang beralamat di Jalan Tanjung Jaya II, Pontianak Timur ini menjual ragam kebutuhan pokok. Beberapa diantara jenis beras ini langganan rumah makan seperti Ayam Penyet Bu Nina dan beberapa lainnya. Konsumen kata Tjandra bebas memilih jenis beras sesuai kemampuannya.
"Gudang kita di Sungai Raya Dalam, perputarannya lumayan cepat karena setiap orang membeli beras. Jenis pulen cukup diminati. Kualitas beras yang kita jual sama dengan Mak Nyos tapi kita mendatangkan sendiri kemas sendiri.
Beras lokal kita juga jual hanya saja tidak ada pasokan, sering kosong jadi beras yang dari luar yaitu Jawa, "ujar Tjandra.
(Baca: Ngeri! Edy Sabet Juliyansyah dengan Pisau, Pemicunya Sepele )
Untuk harga beras dengan merek Pome harganya berkisar Rp14500 per Kg, Tiga Jeruk Rp14.800 Kg, beras Aladin 1001 Rp13.000 per Kg Naga Mas Rp13 ribu per Kg dan Naslem dan Cenderawasih Rp12.000 per Kg, Napoleon Rp11.700 per Kg, Iguana Rp12.500 per Kg, Resto Rp10.500 per Kg, Mercy Rp11.000 per Kg, beras SR dan BMW Rp9.500 per Kg, beras biasa Rp8.300 per Kg dan menir super Rp9.300 per Kg.
Pantauan tribun harga masih cukup tinggi di sejumlah agen beras di beberapa pasar. Untuk harga beras CK per Kg dijual dengan harga Rp13.700, sedangkan beras Mangkok berkisar seharga Rp 12.500 per Kg. Adapun beras merek Pandan harganya Rp13.200 per Kg, Rojo Lele Rp13.500 per Kg.
Sedangkan beberapa merek seperti Delanggu harganya cukup tinggi dikisaran Rp13.200 per Kg. Untuk beras Mak Nyus yang cukup diminati harganya berkisar Rp13.100 per Kg, A1 platinum Rp12.400 per Kg, Gentong Rezeki Rp11,800 per Kg, beras dengan merek Tupai Madu Rp12.500 per Kg, dan beras Hoki berkisar Rp13.200 per Kg.
Salah satu pedagang sembako Anyap mengaku kemungkinan edaran memberlakuan HET beras diberikan kepada tingkat agen dan distributor. Selaku penjual ia mengaku hanya menjual harga beras dengan selisih margin tak seberapa dibandingkan modal. Ia juga berharap pasokan beras lokal lebih meningkat agar harga beras bisa terkendali.