Seperti "Pisau", DP2KBP3A Imbau Orangtua Beri Pengawasan Anak Bermain Gadget
Ada juga di google bahaya pornografi bisa kita diskusikan bersama dengan anak.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak, Darmanelly meminta para orangtua memberikan pengawasan ketat ketika memberikan kesempatan anak bermain gadget.
Menurutnya, zaman sekarang semua dalam satu keluarga biasanya sibuk dengan gadget walaupun sama-sama di rumah. Oleh karena itu, sebagai fenomena gadget ini tantangandi masa yang akan datang, baik bagi orangtua maupun anak-anak sebagai penerus bangsa.
(Baca: Aksi Pria Berambut Gondrong Melayang di Atas Sungai Bikin Macet Panjang )
"Gadget ini yang jauh jadi dekat yang dekat jadi jauh, harusnya kan dalam suatu rumah tangga berinteraksi. Misalnya membicarakan tentang hal hal yang menyenangkan, apa yang dilakukan tadi sepanjang seharian beraktivitas," katanya kepada Tribun Pontianak, Jumat (8/9/2017) pagi.
Seharusnya rumah menjadi tempat becanda dan tertawa ria di dalam keluarga. Sehingga rumah jadikan tempat yang dirindukan.
Agar anak-anak menjadi betah di rumah tidak mencari pelarian ke tempat lain. Kalaupun dia keluar mungkin untuk berorganisasi dengan teman temannya.
"Jadi memang gadget ini dilema, mungkin jika kita sudah berada di rumah kalau kita sudah berkumpul sementara di stop dulu bermain gadget. Kalaupun tetap bermain gadget tapi tetap sosialisai bersama keluarga, paling penting komunikasi," jelasnya.
Menurutnya jangan sampai anggota keluarga, khususnya anak-anak hanya fokus melihat gadget saat mengisi waktu luang di rumah. Sebeb gadget bisa seperti pisau, bisa memberikan bermanfaat bisa juga merusak.
"Manfaatnya anak-anak bisa mendapat banyak informasi tentang pendidikan cuma perlu pengawasan hati hati karena sekarang, ini semua ada dijari seperti pornografi itu bahayanya lebih parah dibanding narkoba, karena itu tinggal klik," terangnya.
Makanya memang orangtua harus memberikan pengawasan ketika anak menggunakan gadget. Jika tidak melarang, maka arahkan dalam penggunaannya mana yang boleh dan tidak. Sebab anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar yang membuat ia semakin penasaran.
"Ada juga di google bahaya pornografi bisa kita diskusikan bersama dengan anak. Bahaya paling dahsyat pornografi mungkin dia tidak tahu, mungkin awalnya kepuasan melihat di gadget, lalu yang mengkhawatirkan dia melakukannya. seperti anak smp melakukan pencabulan kepada anakn tk dan lain-lain," pungkasnya.