Danrem: Narkoba Bentuk Perang Modern yang Mengancam Indonesia
Untuk memperkuat pengamanan di perbatasan diakui Bambang Ismawan diperlukan penambahan pos pengamanan perbatasan (Pospamtas)
Penulis: Muhammad Fauzi | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Muhammad Fauzi
TRIBUNPONTIANAK. CO. ID, KAYONG UTARA - Pada kunjungan tatap muka, sekaligus ramah tamah dengan Forkopimda, SKPD beserta Komponen Masyarakat Kabupaten Kayong Utara, Danrem 121/Abw Brigjen Bambang Ismawan dalam sambutannya mengatakan Narkoba merupakan bentuk perang modern non militer yang menjadi ancaman saat ini di Indonesia.
“Saya mengingatkan kepada kita semua, bahwa narkotika bentuk ancaman, yang merupakan bentuk perang modern,kalau sekarang perang menggunakan senjata sudah tidak zamannya lagi karena apa , yang pertama karena mahal, yang kedua pasti menjadi dikecam oleh dunia internasional,”jelasnya.
Apalagi menurutnya, Kalimantan Barat merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia yang sangat rawan terjadinya pelanggaran hukum, khsusnya masuknya barang-barang ilegal seperti narkoba.
“Kenapa saya tekankan betul, karena kurang lebih dua minggu yang lalu Pangdam memberikan hadiah kepada prajurit TNI, anggota dari kepolisian dan Bea Cukai karena telah berhasil menangkap kurang lebih 31 Kilogram pengiriman ganja dari Malaysia ke Indonesia,” tambahnya.
Baca: Inginkan Koalisi Gemuk, Sutarmidji Daftar ke Partai Demokrat
Untuk memperkuat pengamanan di perbatasan diakui Bambang Ismawan diperlukan penambahan pos pengamanan perbatasan (Pospamtas) khusus di wilayah perbatasan Kalbar.
“Memang sedang kita upayakan,kita sudah lapor ke mabes TNI agar ada penambahan pos, mungkin mudah-mudahan tahun depan akan ada penambahan, tapi memang kalau sekarang masih belum,”jelas Danrem yang dilantik pada bulan Mei 2017 tersebut.
Saat ini, lanjutnya, jumlah Pospamtas yang ada baru 59 pos, dan dari jumlah tersebut, pihaknya masih kesulitan untuk mengawasi daerah perbatasan di Kalimantan Barat yang cukup luas.
“Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Kita libatkan masyarakat, dan tetap bekerjasama dengan instansi lain seperti Bea Cukai, Imigrasi ada juga rekan dari Kepolisian, dan BNN kita kerjasama supaya bisa menimalisir pelanggaran yang ada,” jelasnya.