Imbas Krisis Garam Nasional, Harga Garam Beryodium di Mempawah Melejit

"Setiap hari kita pantau harganya setiap hari. Termasuk untuk menjaga ketersedianya di pasaran agar tidak langka," ujarnya.

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HAMDAN DARSANI
Seorang pedagang menunjukan garam yang dijualnya sudah mengalami dampak kenaikan harga di pasar sebukit rama Mempawah, Kamis (3/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan Darsani 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kasi Metrologi, Pengawasan Dan Perlindungan Konsumen Disperindagnaker Kabupaten Mempawah Hendri Kurniawan mengatakan harga garam mulai merangkak naik sejak sepekan lalu. 

Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi oleh krisis garam yang melanda Indonesia beberapa pekan terakhir,  Kamis (3/8/2017).

"Setiap hari kita pantau harganya. Kitapun menjaga ketersedianya di pasaran agar tidak langka," ujarnya.

Ia mengatakan meskipun Kabupsten Mempawah berada dekat dengan laut, sampai saat ini belum ada petani garam di Kabupaten Mempawah.

Baca: Rumah Warga Jalan Bambang Ismoyo Singkawang Terbakar

Garam yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat didatangkan langsung dari luar kalbar yakni Surabaya dan Sulawesi itupun garam yang belum beryodium.

"Garam tersebut biasanya diambil oleh PT Garam untuk diolah menjadi garam konsumsi yang beryodium," ujarnya.

Kendati demikian meskipun garam selama sepakan lalu mengalami tren kenaikan, sejumlah bahan pokok seperti gula, bawang merah, bawang putih, gula dan telur dan sembako lainya harganya cukup stabil. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved