Angka Kemiskinan Kalbar Tertinggi di Kalimantan, Ini Kata Dewan
"Penciptaan kondisi yang kondusif untuk berusaha seperti dengan efisiensi perijinan dan pelayanan masyatakat juga harus dilakukan agar ekonomi biaya..
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Beragam tanggapan anggota DPRD Kalbar menanggapi masalah kemiskinan Kalbar, walaupun kemiskinan di Kalbar relatif menurun.
Satu diantaranya adalah Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah yang mengatakan masalah penanggulangan kemiskinan memang masih merupakan tantangan dan pekerjaan berat pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten di Kalbar, Karena kata dia, tingkat kemiskinan masih cukup tinggi bahkan tertinggi di Kalimantan.
Dan wajar hal tersebut harus menjadi perhatian utama pemerintah provinsi dan kabupaten kota bahkan pemerintah RI karena menuju masyarakat adil dan makmur itulah tujuan kita bernegara.
Baca: Polisi Amankan Empat dari Lima Tersangka Aborsi
"Pemerintah harus mampu mewujudkannya secara struktural dan kulltural agar peningkatan kesejahteraan ini bisa berlangsung secara mendasar, simultan dan progresif dan angka kemiskinan semakin menurun," katanya, Selasa (1/8/2017).
Menurut Ketua DPD Gerindra ini pula, upaya penanggulangan kemiskinan harus berbasis sumber daya alam dan hasil utama masyarakat yaitu perkebunan seperti karet, kelapa sawit, lada, dan pertanian seperti jagung dan padi, lalu hortikultura seperti buah-buahan dan sayuran serta pertambangan.
Ia pun menuturkan, harus ada upaya untuk peningkatan penhghasilan bagi petani dan pekerja pada sektor tersebut yang mendasar seperti hilirisasi Industri dalam peningkatan lapangan kerja dan nilai tambah dan peningkatan harga produk petani dan penghasilan petani dan pembangunan infrastruktur untuk menurunkan biaya produksi petani dan industri.
"Penciptaan kondisi yang kondusif untuk berusaha seperti dengan efisiensi perijinan dan pelayanan masyatakat juga harus dilakukan agar ekonomi biaya tinggi bisa teratasi," ujarnya.
Selain itu, menurutnya pula, peningkatan pendidikan dan kualitas kesehatan sebagai upaya peningkatan SDM dan mengatasi kemiskinan secara cultural harus juga menjadi perhatian bersama.
"Semua upaya tersebut perlu dilakukan walaupun pengaruhnya terhadap pengentasan kemiskinan bersifat tak langsung tetapi lebih mendasar ketimbang hanya berupaya untuk mengatasi sesaat seperti bantuan langsung tunai dan subsidi atau jating pengaman sosial lainnya," tuturnya.