Berita Video
Sikapi AKI di Mempawah, Ini Pernyataan dari MUI
MUI ini adalah mejelis bukan dari kekuatan pribadi pengurusnya melainkan kekuatan dari ulama yang ada di Mempawah ini,
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,MEMPAWAH - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mempawah menggelar pertemuan internal membahas tindak lanjut keberadaan aliran Amanah Keagungan Ilahi (AKI) dikediaman Sekretaris MUI, H Muhammad Pagi, Rabu (5/7/2017).
Pertemuan itu dipimpin langsung oleh Ketua Umum MUI Mempawah, KH Tusirana Rasyid bersama pengurus dan anggota lainnya.
KH Tusirana Rasyid mengatakan bahwa adanya informasi keberadaan aliran AKI ini di Mempawah atas keresahan sejumlah masyarakat saat ini.
Ia mengatakan langkah yang akan dilakukan MUI ini untuk memastikan kebenaran dari aktifitas kelompok warga ini harus dilakukan melalui musyawarah dari seluruh pengurus dan anggota MUI ini bersama pihak terkait.
"MUI ini adalah mejelis bukan dari kekuatan pribadi pengurusnya melainkan kekuatan dari ulama yang ada di Mempawah ini, jadi tidak berdiri sendiri,"ujarnya. Bahkan ia menuturkan disejumlah daerah lainnya, kegiatan aliran 'AKI' ini sudah dinyatakan ajaran sesat. Ia mengatakan awalnya MUI Jabar menerima laporkan beberapa Kejari atas kegiatan AKI awalnya dikembangkan oleh Moch. Syamsu ada tahun 1979 yang mencampur adukkan beberapa agama dan kepercayaan yakni Islam, Hindu, Konghucu. "Kejati Jawa Barat kemudian melarang kegiatan aliran ini. Hingga kemudian aliran ini berkembang disejumlah wilayah di tanah air diantaranya termasuk di Mempawah Kalbar ini.
Ditambahkan ketua komisi Fatwa MUI, H Abdurrahman Musa kaitan tindak lanjut tersebut pihaknya segera membentuk tim investigasi dalam mengkaji kebenaran informasi akan aktifitas aliran 'Amanah Keagungan Ilahi (AKI)'.
"Maka tentang pemaham-pemaham yang harus dikaji apakah kebenarannya atau kesalahannya,"jelasnya.
Kemudian tim ini dikatakan akan segera turun kelapangan menemui pihak 'pemaham' maupun pihak yang merasa apa yang diajarkan tersebut keliru atau salah. "Kita bentuk sebuah tim menelusuri keberadaannya,"jelasnya.