Kerahkan Pesawat Tempur untuk Rebut Pangkalan di Bandara Natuna
Untuk 3 pesawat 295 itu melakukan penerjunan UP3U yaitu perebutan pangkalan dibandara Natuna.
Penulis: Madrosid | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Komandan Skandro 2, Letkol Pnb Trinanda mengatakan pelaksanaan operasi latihan PPRC di Natuna tetap mengedepankan safety kepada seluruh personel.
Latihan PPRC, asumsinya adalah sebagai operasi militer sebenarnya dan dari tugas masing-masing pasukan menjadi satu kesatuan dalam operasi
“Walaupun kita latihan, tapi pelaksanaannya kita asumsikan sebagai latihan yang sebenarnya. Makanya kita utamakan safetynya. Seluruh personel harus memilik safety sesuai standar,” ujarnya. Rabu (17/5/2017).
Danskadron Udara 2, mengungkapkan dalam kegiatan gladi resik, latihan PPRC, melibat 6 pesawat CN. 4 pesawat CN 295 dan 2 pesawat CN 235.
“Untuk 3 pesawat 295 itu melakukan penerjunan UP3U yaitu perebutan pangkalan dibandara Natuna. Untuk 2 pesawat 235 itu melaksanakan penerjunan (Kendali Depan Operasi Lanud) KDOL. Selanjutnya pengendali tempur (dalpur) dan penerjunanan dan satu lagi pesawat CN 295 melaksanakan sandi yudha dalam kopasus,” paparnya.
Baca: Lanud Supadio jadi Home Base Pasukan Pemukul Reaksi Cepat
Dalam pelaksanaan operasi PPRC, semua punya peran masing-masing tidak ada mana yang lebih berperan. Karena disana terlibat semua matra TNI, AU, AD dan AL.
“Untuk persiapannya, sendiri sejak dilaksanakan sejak 4 bulan lalu. Dan pelaksanannya berlangsung sejak tanggal 14 sampai 19 Mei. Jadi tanggal 20 kita beru kembali menjemput semua unsur-unsur yang ada disana dan kita akan kembali ke Halim,” pungkasnya.