MUI Ajak Para Ulama Lindungi Umat dari Gerakan Ekstrem
Tanggung jawab itulah yang dipikul ulama dan saya mengajak para ulama yang ada di pesantren jangan hanya di dalam pesantren tapi ulama harus keluar.
Penulis: Madrosid | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Ketua MUI Pusat, KH, Ma'ruf Amin menghadiri kegiatan acara Harlah NU ke-83 serta melaksanakan istighozah di Ponpes Darul Ulum, Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya, Minggu (30/4/2017).
Kehadiran Ketua MUI Pusat, bersama rombongan yaitu KH. Miftachul Akhyar, Saiful Hadi dan Abdul Qudus Salam.
Selain itu, hadir pula Pimpinan Ponpes Darul Ulum, KH. Chairuman Arrahbini, Rois Syuriyah PWNU Kalbar, H. Syahrul Yadi, Ketua MUI Kubu Raya, KH. Zamroni Hasan dan para pengurus PWNU daerah di Kalbar serta sejumlah pengurus pondok pesantren.
Rombongan Ketua MUI pusat, tiba di Ponpes Darul Ulum langsung setibanya di Bandara Internasional Supadio Pontianak, menggunakan pesawat Citilink QG 879 dari Surabaya.
Baca: GP Ansor Kubu Raya Gelar Diklatsar Akbar Banser
Ketua MUI Pusat, KH. Ma'ruf Amin setibanya di Ponpes Darul Ulum langsung melaksanakan rangkaian harlah NU dan istighozah. Sejumlah ulama juga hadir dalam acara. Dilanjutkan dengan ceramah dari Ketua MUI pusat.
Kegiatan Harlah NU di Ponpes Darul Ulum, mengambil tema Halaqah Alim Ulama Nahdatul Ulama Kalimantan Barat. Dalam rangka menguatkan ukhuwah, nahdliyah untuk meneguhkan ukhuwah wathoniyah.
"Ini adalah kunjungan ke daerah-daerah untuk mendapatkan informasi yang ada di daerah-daerah dan akan terus kita lakukan," ujar Ma'ruf Amin selaku Ketua MUI Pusat dan Taujihad Rais'am PBNU.
Ia meminta seluruh ulama harus bisa berperan aktif dalam membina persatuan dan kesatuan. Menepis adanya isu-isu yang dapat merusak akidah, serta keutuhan NKRI.
"Ulama tak boleh membiarkan umatnya tak terpelihara. Tanggung jawab itulah yang dipikul ulama dan saya mengajak para ulama yang ada di pesantren jangan hanya di dalam pesantren tapi ulama harus keluar untuk menuntun umat yang ada diluar," jelasnya.
Ma'ruf Amin juga mengingatkan kepada seluruh NU. Karena NU merupakan hamliyah dan haraqoh bergerak melindungi umat dari gerakan menyesatkan.
"Melindungi umat dari gerakan-gerakan ekstrim. Sebab NU merupakan gerakan perbaikan," pungkasnya, mengakhiri acara harlah melanjutkan ke Kota Pontianak.