Ini Kenangan Gusti Yusri Yang Paling Berkesan Saat Bersama Sultan Pontianak

Yang paling sangat berkesan bagi saya dengan yang mulia Sultan Pontianak ini, ketika saya dinobatkan sebagai Raja Tayan.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Rizky Zulham
YOUTUBE
Raja Keraton Tayan, Gusti Yusri 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Raja Tayan, Gusti Yusri merasa kehilangan atas sosok Sultan Pontianak, Sultan Sy Abubakar bin Sy Mahmud Alkadrie (73), yang wafat pada Jumat (31/3/2017) subuh.

Gusti Yusri mengisahkan kenangan yang cukup berkesan baginya, saat Sultan Sy Abubakar Alkadrie hadir pada peobatan dirinya sebagai Raja Tayan.

"Yang paling sangat berkesan bagi saya dengan yang mulia Sultan Pontianak ini, ketika saya dinobatkan sebagai Raja Tayan pada bulan Mei 2012. Itu beliau hadir bersama Putera Mahkotanya, Sy Mahmud (Melvin) Alkadrie," ungkapnya saat berada di Istana Kadriah, Jumat (31/3).

Menurut kisahnya, saat penobatannya itu, Sultan Sy Abubakar Alkadrie juga hadir dengan membawa serta Permaisuri, Mas Ratu Laila.

Sekretaris Majelis Kerajaan Kalimantan Barat ini mengaku kerap mengunjungi Sultan Pontianak di kediaman Sultan.

Baca: Sy Melvin Upayakan Mahkota Bertahtakan Intan Berlian Kembali ke Istana Kadriah

"Saya sering mengunjungi beliau ke rumahnya, dan beliau itu kalau ada acara tidak melupakan saya. Walaupun acara kecil di rumahnya, selalu mempersilakan saya datang ke rumah. Sangat familiar, beliau walaupun seorang Sultan, tetapi beliau orangnya rendah hati, tidak formal, biasa saja, memperlakukan orang juga begitu sama dengan keramahannya," ujarnya.

Dalam kisahnya, pernah suatu ketika Gusti Yusri membawa tamu mengunjungi Istana Kadriah. Namun, oleh karena Sultan Sy Abubakar Alkadrie mengetahui kabar bahwa Gusti Yusri akan bertandang, Sultan menunggu di Istana Kadriah.

"Karena beliau tahu saya datang, padahal saya pikir sebenarnya kami hanya berkunjung biasa saja mengantarkan tamu melihat-lihat Istana Kadriah. Beliau menunggu, jadi saya bilang, yang mulia, kami cuma mau lihat-lihat saja ini sama tamu, ndak apa-apa katanya. Inilah hal-hal kecil yang saya alami dengan beliau," kisahnya.

Selain itu, menurut Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalbar ini, sosok Sultan Sy Abubakar Alkadrie merupakan orang yang sangat teguh dengan prinsip.

"Teguh dengan prinsip, terutama prinsip-prinsip yang menyangkut nilai-nilai keislaman. Itu beliau pegang teguh. Kami yang lebih muda, kami lebih banyak mendengar dari beliau. Selain itu, beliau ini termasuk juga teguh dalam prinsipnya, termasuk dalam memperlakukan sakitnya (jantung) itu, beliau tetap memegang prinsip-prinsip seorang muslim. Bahwa sakit itu ada waktunya, tidak sepenuhnya urusan sakit ini diserahkan kepada medis, tetapi kepada Allah SWT, itu yang sering diucapkannya," kenang Gusti Yusri.

Pernah Gusti Yusri mendengar, saat Sultan ditawari untuk dipasangkan ring (by pass) di jantungnya, namun Sultan menolak.

"Beliau memiliki suatu keyakinan, bahwa kalau sudah sampai waktunya, dia akan dipanggil dan sejak jauh hari sudah pula menyatakan, bahwa dirinya sudah siap," sambungnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved