Tiga Pria Perkosa Satu Wanita dan Siarkan Langsung di Facebook

Polisi mengukuhkan mereka -dan juga 'banyak orang lainnya'- sudah melihat video bersangkutan.

Editor: Marlen Sitinjak
Net
Ilustrasi wanita korban perkosaan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tiga pria ditangkap di Swedia ditangkap dengan tuduhan memperkosa menyusul laporan tentang kekerasan atas seorang perempuan yang disiarkan langsung di Facebook.

Polisi di Uppsala dihubungi oleh seorang perempuan, Minggu (22/01), yang melihat siaran pemerkosaan berkelompok dalam jaringan pertemanan terbatas di Facebook.

"Anda sudah diperkosa," kata seorang pria di akhir rekaman langsung video tersebut sebelum tertawa, menurut Josefine Lundgren, perempuan yang melihat tayangan itu dan melaporkannya.

Baca: Heboh! PNS Cantik Bersama Sekda Ditangkap saat Pesta Narkoba

Polisi mengukuhkan mereka -dan juga 'banyak orang lainnya'- sudah melihat video bersangkutan.

Jaringan pertemanan di Facebook, tempat siaran lagsung pemerkosaan itu, memiliki beberapa ribu anggota.

Tiga orang sudah ditangkap, berusia 19 hingga 25 tahun, bersama seorang perempuan di sebuah apartemen di Uppsala.

Lungren -yang menghubungi polisi- mengatakan kepada koran Swedia, Expressen, bahwa dia melihat salah seorang pria merobek pakaian seorang perempuan dan tidur di atas tubuhnya.

Antoni Perkins ditembak ketika sedang siaran langsung lewat Facebook.
Salah seorang pria lainnya, tambahnya lagi, memiliki senjata api.

Layanan Facebook Live memungkinkan sekelompok orang menyaksikan satu siaran video langsung dan Josefine Lungren mengatakan dia bisa melihat 60 orang yang menonton siaran langsung itu.

"Tiga lawan satu hahaha," salah seorang penonton menulis di kolom komentar di bawah tayangan video, kata Lungren.

Menyiapkan video lanjutan

Salah seorang pengguna internet mengatakan dia juga menyaksikan video yang kedua dengan perempuan yang sama membantah diperkosa, namun masih menjadi pertanyaan apakah dia menyatakan bantahan di bawah tekanan atau tidak.

Menurut stasiun TV pemerintah, SVT, ketiga pria tersangka masih sedang merekam 'video lanjutan' ketika polisi tiba di apartemen mereka.

Facebook menyediakan layanan video langsung pada akhir 2015, yang antara lain banyak digunakan kantor berita untuk melaporkan langaung dari tempat peristiwa maupun memperlihatkan kegiatan seseorang kepada teman-temannya.

Namun layanan itu sudah beberapa kali digunakan untuk merekam kejahatan dan kekerasan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved