Kisah Suami Istri di Sambas yang Pantang Menyerah untuk Lestarikan Kerajinan Tenun Songket
Karena keindahan, motif khas, proses dan keunikannya, kini tenun Songket Sambas menjadi sebuah kerajinan yang dicari dan diminati oleh masyarakat....
Penulis: Zulfikri | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Raymond Karsuwadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Membuat kerajinan tenun Songket Sambas sudah lama ditekuni oleh masyarakat Melayu di Sambas, pada zaman dahulu kain tenun tersebut hanya dipakai pada acara tertentu dan hanya dibuat terbatas untuk keperluan pribadi.
Karena keindahan, motif khas, proses dan keunikannya, kini tenun Songket Sambas menjadi sebuah kerajinan yang dicari dan diminati oleh masyarakat tidak hanya di Sambas, tetapi beberapa daerah lain di Indonesia bahkan luar negri.
Proses penenunan dari benang menuju kain siap pakai memakan proses yang cukup lama karena harus memital benang kemudian penenunan hingga akhirnya menjadi sebuah kain tenun yang indah.
Tidak sembarang orang memiliki kemampuan untuk menenun kain tersebut, diperlukan keahlian khusus untuk membuat sepotong kain tenun.
Tribunpontianak.co.id beruntung menemui sepasang suami istri yang hingga kini masih melestarikan kerajinan tenun Songket Sambas ini.
Muhammad Yani (48) dan Mulyati (43) sepasang suami istri ini yang hingga kini masih menenun dan menjual kerajinan tenun Songket Sambas, dengan nama Tenun Songket Melati.
Mulyati bersama Yani sudah mulai menenun sejak masih belia keduanya juga merupakan anak dari pengrajin tenun Songket Sambas dari Dusun Nagur, Desa Jagur, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas.
Sudah sedari kecil mereka berdua akrab dengan proses dari tenun menenun hingga menghasilkan kerajinan Tenun Songket Sambas yang indah.
Yani menjelaskan bahwa dulu Ibunya yang juga pengrajin mempunyai tempat khusus produksi kain tenun seperti pabrik dengan beberapa karyawannya, namun kini sudah tidak lagi semenjak Ibunya telah tiada, kini dirinya bersama sang istri hanya membuat kerajinan tenun di rumahnya.
"Dulu ibu saya punya seperti pabrik produksi di rumah lama, yang sekarang ditempati abang saya, sekarang pabriknya tidak ada lagi, sekarang bikin di rumah saja," ujarnya saat dijumpai dikediamannya, Rabu (7/12/2016).
Bertempat di Rumah Sederhana dengan halaman yang cukup luas ini Yani bersama Istri menjual dan membuat tenun Songket Sambas, rumahnya terletak tepat di depan RSUD Sambas, Jl Pendidikan, Desa Tumok Manggis, Kecamatan Sambas.
Dirumah tersebut Yani memproduksi kerajinan tenun Songket Sambas, bersama istrinya. Tetapi pengrajin dari Tenun Songket tidak hanya mereka berdua, dirinya dibantu oleh beberapa pengrajin dari desa lain.
BACA SELENGKAPNYA DI EDISI CETAK TRIBUN PONTIANAK BESOK, KAMIS (8/12/2016).