Sering Delay, Ini Kata Kepala Bandara Putussibau

Terkait kondisi cuaca saat ini jelas Hariyanto, memang cukup ekstrim sehingga sering terjadi delay atau penundaan sementara penerbangan.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SAHIRUL HAKIM
Kepala Bandara Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Hariyanto didampingi Kasubbag Tata Usaha Bandara Putussibau, R. Mulyadi, saat diwancara wartawan. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Jelang akhir tahun 2016, Kepala Bandara Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Hariyanto menyatakan tidak ada persiapan secara khusus karena rute penerbangan atau jumlah penumpang masih landai dan biasa-biasa saja.

"Tapi kita tetap melakukan pentauan terus seperti biasa. Saat ini masih cukup dua kali penerbangan, mengunakan dua armada pesawat Kalstar dan Garuda. Baik dari Putussibau-Pontianak, begitu juga Pontianak-Putussibau," ujar Hariyanto didampingi Kasubbag Tata Usaha Bandara Putussibau, R. Mulyadi kepada Tribunpontianak.co.id, di Kantor Bandara Putussibau, Senin (5/12/2016).

Terkait kondisi cuaca saat ini jelas Hariyanto, memang cukup ekstrim sehingga sering terjadi delay atau penundaan sementara penerbangan. Selain itu juga rute pasawat panjang, kalau stadion sebelumnya delay, maka akan terpengaruh ke penerbangan selanjutnya.

"Ketika terjadi delay penerbangan, kami minta penumpang untuk bisa pengertiannya. Karena cuaca saat ini, cukup ekstrim sehingga pihak penerbangan mendelaykan keberangkatan," jelasnya.

Baca: Jelang Pergantian Tahun, Jumlah Penumpang Pesawat Masih Normal

Terkait harga tiket pesawat di jelang tahun baru, jelas Hariyanti masih harga normal dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta lebih. "Harganya masih standar atau normal di jelang pergantin tahun baru," ungkapnya.

Sementara itu Kepala BMKG Kabupaten Putussibau Heru Sukoco menyatakan, kondisi cuaca saat ini di Putussibau memang sedang mengalami curah hujan cukup tinggi. Tapi pihaknya belum menterdeksi yang cuaca ekstrim.

"Hanya biasa-biasa atau normal. Bulan Desember 2016-Januari 2017 memang cukup tinggi. Awal Februari 2017, curah hujan sudah mulai menurun," ujarnya kepada wartawan.

Namun kata Heru Sukoco, terkait cuaca buruk pihaknya pasti tetap melakukan koordinasi ke Maskapai, sebelum melakukan penerbangan."Jadi kalau sudah terbang dipastikan aman oleh pihak awak pesawat. Pastinya keselamatan penumpang diutamakan oleh pihak awak pesawat," ungkapnya.

Forecaster BMKG Putussibau Kapuas Hulu, I Gusti Agung Angga menyatakan di Desember 2016 hingga Januari 2017 curah hujan cukup tinggi di sekitar Putussibau. "Kalau terjadi pontensi banjir itu, diposisir aliran sungai Kapuas," ucapnya.

I Gusti Agung menuturkan, faktor pesawat delay akibat dari, tinggi dasar awan rata-rata rendah apalagi musim hujan saat ini. "Sangat rawan sekali bagi penerbangan adalah, di
Musim hujan banyak pertumbuhan awan Cumulonimbus cenderung meningkat dari bulan sebelumnya," jelasnya.

Menurutnya, awan Cumulonimbus ini timbul saat waktu dari puku 12.00 siang sampai 16.00 WIB sore. Dimana awan ini sangat berbahaya, karena bisa mengeluarkan angin microbust atau angin kencang.

"Di dalam kumpulanan awan cumulonimbus itu ada angin kencang turun naik, sehingga membuat pesawat tergoncang dan sering kecelakaan. Tapi pilot akan menghindari awan tersebut," ucapnya.

Selain itu faktor lainnya adalah kata I Gusti Agung, keadaan visibility atau jarak pandang datar. Dimana saat ini belum terpangruh karena hanya saat kabut asap. "Pastinya sebelum penerbangan, BMKG pasti menyampaikan ke pihak maskapai terkait perkembangan cuaca dan potensi bahaya," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved