Saat Hujan, Jalan Desa Simpang Kanan Hanya Bisa Dilewati dengan Jalan Kaki
Jika sudah musim hujan kami terpaksa bersabar. Paling kita bisa lewat dengan jalan kaki saja.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Belasan tahun kondisi jalan poros Desa Simpang Kanan Kecamatan Sungai Ambawang Kubu Raya tak tersentuh pembangunan. Saat hujan menjadi hal tersulit bagi masyarakat.
Di Kabupaten Kubu Raya, masih banyak jalan poros masyarakat nasibnya serupa. Gangguan timbul terhadap sejumlah aktifitas masyarakat.
Sesuai pantau Tribunpontianak.co.id, jalan poros yang butuh sentuhan pembangunan dari perbaikan maupun pembangunan perdana, seperti jalan poros Desa Mekarsari, Desa Kapur, Desa Sungai Itik dan Simpang Kanan ini.
"Jika sudah musim hujan kami terpaksa bersabar. Paling kita bisa lewat dengan jalan kaki saja. Kalau pakai kendaraan, harus dibantu. Mendorong bahkan sampai mengangkat kendaraan roda dua ini. Makanya tidak bisa jika tidak bawa kawan," ujar, Ketua Badan Permusyawaratan Desa Simpang Kanan, Hanafi, kepada Tribun Pontianak, Rabu (20/4/2016).
Hanafi menjelaskan jalan poros di desanya itu punya fungsi utama menghubungkan ke Desa Puguk, Bengkarek, Pasak serta desa Pasak Piang. Selama belasan tahun kondisinya memprihatinkan. Hanya secara swadaya perbaikan dilakukan.
"Sampai saat ini belum ada perubahan. Dengan kondisi jalan seperti ini, menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat. Dari segi perekonomian terutamanya," paparnya.
Anggota DPRD Kubu Raya Iqbal meminta prioritas pembangunan jalan itu bisa mengarahkan pada kepentingan masyarakat Desa Simpang Kanan. Pemerataan pembangunan berupa pengerasan jalan keseluruhan itu lebih pening.
"Sebab, masyarakat disana mayoritas hanya menggunakan kendaraan roda dua. Makannya yang diperlukan pembangunannya bisa sepanjang jalan poros. Tidak masalah hanya lebar 2-3 meter saja asalkan bisa dibangun dengan lebih panjang," katanya.
Menurut Legislator PAN ini, dengan dana Rp 5 miliar itu sudah besar. Untuk memaksimalkan, perlu dibuat pola, tidak lebar tapi bisa mencapai ke sepanjang jalan yang hanya kiloan meter saja.
"Saya rasa cukup kalau dengan anggaran itu. Minimal bagian terpenting pada jalan itu bisa terbangun dan bisa membantu akses masyarakat dalam memenuhi aktifitas dan kebutuhannya terhadap jalan," katanya.