Warga Kuala Mandor Keracunan
Ibu-ibu Pengajian di Kuala Mandor Keracunan Makan Mie
Usai acara itulah, mereka ada yang mengalami mual, muntah dan sakit perut. Dan itu diikuti oleh peserta lainnya yang juga makan.
Penulis: Madrosid | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Perkumpulan Majelis Taklim Nurul Hidayah Kampung Teluk Lerang, Desa Kuala Mandor A Kecamatan Kuala Mandor B, diduga mengalami keracunan makanan pada acara pengajian rutin, di rumah seorang peserta majelis taklim di Kampung Teluk Lerang, Senin (14/3/2016) sekitar pukul 20.00 wib.
Reaksi keracunan itu, berselang sekitar 1 jam, reaksi keracunan muncul pasca menyantap makanan yang dihidangkan tuan rumah.
Seluruh peserta majelis taklim yang hadir dan menyantap makanan yang dihidangkan mengalami kondisi sama. Sekitar 48 orang tua mengalami, mual, muntah dan sakit perut, sehingga harus mendapat perawatan medis di puskesmas lingga sebanyak 46 orang dan pustu kampung jawa 2 orang anak-anak.
Kepada Desa Kuala Mandor A, Nursalam mengungkapkan pelaksanaan pengajian itu, rutin dilaksanakan setiap senin malam (malam selasa-red) oleh ibu-ibu majelis taklim nurul hidayah ini. Keracunan yang diduga akibat makanan ini, lantaran semua orang yang makan mengalami kondisi yang sama.
"Usai acara itulah, mereka ada yang mengalami mual, muntah dan sakit perut. Dan itu diikuti oleh peserta lainnya yang juga makan. Sementara yang tidak makan tidak ada masalah," ujarnya saat ditemui Tribun.
Kades menyebutkan dalam acara itu tuan rumah seperti biasa menyiapkan hidangan ala kadarnya untuk dimakam bersama usai acara. Kebetulan tuan rumah, mnyiapkan makanan mie hasil olahan sendiri.
"Rata-rata ibu majelis taklim ini datang bersama anaknya. Jadi yang keracunan ini ada yang ibu dan akan jika sama-sama makan. Karena semuanya mengalami hal sama, saya langsung mengira bahwa ini, curiga ini keracunan makanan, jadi langsung nelpon petugas bidan dan mantri kesehatan di kecamatan kuala mandor B," ungkapnya.
Seluruh peserta majelis taklim yang mengalami keracunan langsung mendapat perawatan medis di puskesmas lingga dan pustu di kampung jawa. Kondisi mereka setelah mendapat penangan berangsur membaik. Hingga saat ini, sudah ada yang diperbolehkan pulang, tetapi yang cukup parah masih dalam penanganan.
"Keracunan yang dialami peserta majelis taklim ini, tidak ada yang terlalu parah. Penanganannya hanya dipuskesmas dan pustu saja," jelasnya.
Menurutnya, atas kejadian itu, seluruh masyarakat tidak menyalahkan siapapun. Menganggap bahwa kejadian ini, merupakan musibah dan terjadi tanpa ada kesengajaan dari siapapun.
"Karena yang mengalami keracunan ini tidak hanya dari peserta saja, namun tuan rumahnya juga sebagai pembuat makanan ikut mengalami keracunan. Kemungkinannya dari bahan pembuatan mie apakah itu tepungnya sudah mengalami kerusakan dan tanpa ada unsur kesengajaan. Sehingga kejadian ini oleh warga dianggap sebagai musibah," tuturnya.