Dua Penumpang Kapal Diduga Gafatar Diamankan, Saat Diperiksa Satunya Pingsan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dua penumpang KM Bukit Raya dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sesaat setelah tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak diamankan petugas kepolisian, atas ditemukannya sejumlah dokumen yang bermaterikan tentang hal-hal terkait dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Sabtu (16/1/2016) sekitar pukul 10.30 WIB.

Penumpang berinisial SM (48) sempat pingsan, saat petugas hendak melakukan pemeriksaan singkat terhadap barang bawaannya. Sementara dari barang bawaan penumpang lainnya, Zn juga ditemukan sejumlah dokumen yang bermaterikan ajaran yang diduga terkait dengan Gafatar.

Keduanya lantas diamankan ke Polsek KP3L Pelabuhan Dwikora Pontianak. Setelah sadar dari pingsannya, SM kemudian dimintai keterangan terkait dokumen yang dibawanya, namun menjelaskan secara berbelit-belit kepada Waka Polresta Pontianak, AKBP Veris Sptiansyah.

"Saya tujuannya adu nasib, saya coba cari kerjaan kelistrikan, karena latar belakang saya STM. Tujuan saya ke Sintang. Kalau buku-buku ini sudah lama di tas saya, kebawa pas saya ke sini," ungkap SM kepada AKBP Veris.

Dari pemeriksaan petugas, dokumen yang sebagian besar berbahasa Jawa ini dicurigai bermaterikan Gafatar, di antaranya, sejumlah buku-buku tentang ketuhanan, kelistrikan dan sejumlah buku lainnya tentang kejawen, primbon serta terlipat satu brosur tentang visi dan misi Gafatar.

Sejumlah dokumen yang diperiksa tersebut, terdapat buku-buku dengan judul yang cukup menarik, yakni buku berjudul Teologi Abraham 'Membangun Kesatuan Iman Yahudi, Kristen dan Islam' yang ditulis oleh Mahful M Hawary.

Kemudian buku berjudul Memahami dan Menyikapi Tradisi Tuhan 'Kebangkitan yang Dibenci tapi Dirindukan', dan satu buku Komunitas Millah Abraham yang berjudul Ruhul Kudus 'Eksistensi dan Esensi Alquran Surat Qaf (50) sampai dengan Al Waqi'ah (56) yang ditulis Komar terbitan Fajar Madani.