Style Blitz

Rafa Tak Lagi Menangis

Keseharian sang anak bersekolah di Go Smart kelas Pre Kinder ini, kerap menjadi trauma dan takut untuk menggunting rambut di salon biasa.

Editor: Jamadin
zoom-inlihat foto Rafa Tak Lagi Menangis
net
Potong Rambut
HAL yang sama dilakukan Lya Herlisa (31), bersama puteranya Rafa Almer (4). Sekarang ia lebih memilih salon Aiko, yang khusus anak ini di kawasan Jl Tanjungpura ini. Menurutnya, anaknya  merasa betah, dan lebih mudah untuk menggunting rambutnya.

"Awalnya anakku susah banget potong rambutnya. Kalau diajak potong rambut, sampai nangis. Bahkan sampai muntah-muntah dia nangis, saking takutnya diajak gunting rambut di salon biasa. Lama sekali baru potong lagi. Itu pun penuh perjuangaan ngajaknya. Kalau ke salon biasa, baru diajak aja sudah nangis duluan. Apalagi pas potong rambutnya. Bisa satu komplek yang dengar," tutur karyawati di sebuah bank swasta ini kepada Tribunpontianak.co.id.

Keseharian sang anak bersekolah di Go Smart kelas Pre Kinder ini, kerap menjadi trauma dan takut untuk menggunting rambut di salon biasa. "Mungkin dia takut, karena bunyi mesin pemotong. Dan memang sudah lama saya berharap di Pontianak ada salon khusus anak. Eh tahunya ada yang buka di Jl Tanjungpura," kata ibu anak satu ini.

Setelah mendapati tempat potong rambut khusus anak, pun anaknya masih ketakutan. Bahkan tetap menagis untuk tidak dipotong rambutnya.

 "Sekali saya bawa anakku potong rambut di sana, pertamanya masih takut dan nangis. Mungkin masih berpikir sama dengan apa yang terjadi di salaon biasa. Dan tahunya sekarang, malah anakku yang ngajak. Dan bilang 'Mimi kapan Abang potong rambut lagi? Karena di sana banyak mainan, serta dengan suasana nya juga kiddis banget," paparnya.

"Taunya saya ada salon khusus anank, itu kan karena saya sering lewat di situ. Lagian memang sudah sering dengar cerita tentang salon anak," katnya

Di salon khusus anak tersebut menyediakan fasilitas playground, tv, dan film untuk anak, Serta car chair, dan juga banyak mainan, membuat anaknya merasa bisa lebih enjoy saat potong rambut.
Perhatian anak tidak tertuju pada gunting yang tajam atau suara mesin pemotong rambut yang menderu. Tapi lebih ke mainan dan film yang diputar.

 "Rasanya puas sekali, karena anak ku senang berada di lingkungan yang nyaman. Lihat anak senang dan enggak nangis, orangtua manapun pasti senang," imbuhnya.

Walau perbedaan harga yang berapa kali lipat dibanding harga salon biasa, tidak menjadi persoalan bagia Lya. Dengan fasilitas yang berbeda, menjadi layak suatu tempat dengan harga yang ditarifkan lebih mahal.

"Semenjak salon khusus anak buka di kawasan Jl Tanjungpura tersebut, saya sudah tiga kali bawa anak saya ke sana. Walau harganya beda jauh, dan lebih mahal di salon khusus anak dari pada salon biasa, menurut saya itu wajar aja. Karena pelayanan dan fasilitasnya juga beda. Apalagi yang ditangani anak kecil, jadi sebanding lah yang dibayar dengan apa yang didapat. Yang penting dapat kepuasaan tersendiri," jelasnya.

"Bahkan sekarang, anak saya yang selalu mengajak kalau mau potong rambut. Dan bilang 'Mi potong rambut yok' Jadi dia yang kesenangan," katanya sambil tersenyum.

Dua bulan sekali, ia selalu kembali ke salon Aiko. Ini yang kerap dilakukan Lya demi memilih kepuasan anak dan pribadinya. "Tapi yang jelas, tergantung rambutnya. Karena anakku ini exicited sekali kalau sudah di sana. Main dulu, terus ngobrol sama si abang yang gunting, terus diputarkan film. Sudah bosan dia main, kemudian naik ke car chair tuh, baru deh aktivitas potong rambut," ceritanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved