Citizen Reporter

Kucing Langka (Flat-headed Cat) ditemukan di Pematang Gadung

Apalagi kucing yang dikenal sebagai Prionailurus planiceps ini merupakan jenis kucing hutan yang langka

Penulis: Ali Anshori |
zoom-inlihat foto Kucing Langka (Flat-headed Cat) ditemukan di Pematang Gadung
ISTIMEWA
Kucing hutan langka
Citizen Reporter: Petrus Kanisius Yayasan Palung

Beberapa waktu lalu tepatnya sabtu (27/10/2012) hingga Minggu (28/10/2012) teman-teman Ketapang Biodiversity Keeping (KBK) -"Kawan Burung Ketapang" selalu rutin untuk melakukan aktivitas fotografi mereka dan mengidentifikasi berbagai jenis burung di Hutan Pematang Gadung. Tanpa sengaja mereka menemukan seekor kucing langka dari keluarga Felidae yaitu Jungle Cat atau Flat-headed Cat di hutan Pematang Gadung.

Erik Sulidra dari KBK mengatakan, perjumpaan dengan kucing langka tersebut merupakan pengalaman yang sangat menarik. Disamping dapat mengidentifikasi berbagai burung serta mendokumentasikannya, juga dapat mengidentifikasi mamalia atau jenis-jenis lainnya.

Apalagi kucing yang dikenal sebagai Prionailurus planiceps ini merupakan jenis kucing hutan yang langka. Pada tahun 2008, red-list IUCN memasukan jenis ini ke dalam status Endangered, artinya bisa diperkirakan populasinya kurang dari 500 ekor di seluruh dunia.

Disamping sebaran yang terbatas yaitu Semenanjung Malaysia termasuk Thailand, jenis kucing langka ini hanya tersebar di lahan basah Sumatera dan Kalimantan. Untuk Kalimantan, ini merupakan rekord baru selain yang di Kalimantan selatan, ujar Abdurahman.

Dia sendiri untuk pertama kali melihat jenis ini di Pematang Gadung bersama E. M. Afnan, ketika melakukan survey mamalia pada Juli 2010 tahun lalu.

Kucing liar yang makanan utamanya adalah ikan dan vertebrata kecil ini sebelumnya dimasukan dalam genus Felis, tapi sekarang menjadi anggota 1 dari 5 jenis dalam genus Prionailurus. Dengan melihat keadaan jenis kucing ini yang jarang ditemukan, tidak menutup kemungkinan jenis-jenis yang lain juga ada, tetapi belum dapat dipastikan hingga saat ini.

Saat mengunjungi hutan Pematang Gadung, selain menjumpai beragam jenis burung, kita juga dapat menyaksikan Bekantan (Nasalis Larvatus), Lutung (Presbytis cristata), Kelasi (Presbytis rubycunda), Kera ekor panjang (Pacicularis macacca), dan bahkan Orangutan, (Pongo pygmaeus wrumbii).

Pada musim-musim tertentu Anhinga melanogaster (burung Pecuk Ular Asia ) akan meramaikan danau rawa Perendaman, juga Ardea purpurea (burung Cangak Merah) dan Leptoptilos javanicus, juga beberapa jenis elang termasuk elang migran.

Jika kita masuk ke hutan gambut, kita akan melihat Harpactes kasumba (burung Luntur), Harpactes duvaucelii (burung Luntur Putri) dan lain-lain

Desa Pematang Gadung, Kecamatan Matan Hilir Selatan terletak sekitar 30 km di selatan kota Ketapang, Kalbar. Desa Pematang Gadung memiliki keunikannya berupa lahan gambut yang merupakan hutan skunder memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi.

Hutan dengan vegetasi campuran yang merupakan hutan sekunder dataran rendah ini sangat kaya akan flora dan fauna yang unik.

Dengan luasan lebih dari 14.000 hektar, sisanya adalah hutan kerangas atau padang pasir yang sangat luas lebih dari 7.000 hektar, sebagian telah terdegradasi oleh pembukaan lahan untuk pertambangan.

Menurut Abdurahman, selaku ketua Kawan Burung Ketapang (KBK), tekanan habitat dan pencemaran air sungai juga mempengaruhi semakin terbatasnya persediaan pakan dari jenis hewan langka ini, tentunya adalah hal sangat memprihatinkan.

Penemuan kucing langka ini semakin menambah deretan panjang daftar hewan langka yang ditemukan di hutan rawa gambut ini (Pematang Gadung-red) yang kaya akan Biodiversity dan masih tersisa beragam jenis burung dan satwa dilindungi. (*/ali)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved