IboST ke-2 Resmi Digelar
Lomba sumpitnya itu sendiri bukan utamanya, tetapi sebagai atraksi makanya persyaratan untuk mengikuti lomba sumpit ini adalah performance
Penulis: Dhita Mutiasari |

Menggunakan pakaian adat tradisional daerah masing-masing peserta yang berasal dari berbagai daerah di antaranya daerah se-Kalimantan, DI Yogyakarta, Malaysia dan Brunei ini terlihat antusias mengikuti rangkaian pembukaan.
Sementara acara yang merupakan hasil kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf), bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalbar dan Disbudpar Kota Pontianak dalam meningkatkan promosi destinasi pariwisata Kalimantan Barat serta melestarikan tradisi budaya sumpit sebagai salah satu olahraga tradisional ini digelar mulai 5 hingga 7 Oktober 2012.
Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) M. Farid Murtolo mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi kota Pontianak sebagai tuan rumah pelaksanaan kompetisi olahraga tradisional sumpit atau yang dikenal sipet ini.
"Lomba sumpitnya itu sendiri bukan utamanya, tetapi sebagai atraksi makanya persyaratan untuk mengikuti lomba sumpit ini adalah performance peserta dalam kemampuannya menampilkan budaya lokal khususnya dayak sebagai kebudayaan berkembangnya sumpit. Sementara respon masyarakat kota Pontianak sangat positif," paparnya.
Kota Pontianak yang dinilai kota yang dinamis dalam pelalaksanaan event ini. Sebagai even promosi ia berharap imbasnya tidak hanya pada satu wilayah tetapi juga berdampak pada daerah lainnya khususnya di Kalimantan tempat berkembangnya olahraga sumpit ini.
Dia mengatakan kegiatan International Borneo Sumpit Tournament merupakan satu event promosi berskala internasional yang memadukan pariwisata dan olehraga guna mendorong pergerakan kunjungan Wisman baik melalui lintasan kawasan ASEAN maupun lintas perbatasan.
"Arus kunjungan wisman ke Kalimantan Barat melalui pintu masuk darat Entikong mencapai 25 ribu orang atau kisaran 0,33 persen dari jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 7,6 juta orang pada tahun 2011. Saya sedih perbandingan Wisman ke Indonesia melalui Entikong jauh lebih sedikit dibanding WNI ke luar melalui Entikong , dimana perbandingannya 1; 26, sehingga kita butuh daya tarik," paparnya.