Keunikan Budaya Melayu Sambas
Penegasan ini disampaikannya saat melantik pengurus MABM Kecamatan Sambas dan MABM Kecamatan Sejangkung periode 2011- 2016
Penegasan ini disampaikannya saat melantik pengurus MABM Kecamatan Sambas dan MABM Kecamatan Sejangkung
periode 2011- 2016 di pendopo Balairung Sari, Rabu (29/06/2011).
“Kalau ditanya banyak anak-anak muda yang tidak tahu dengan budaya
Melayu, kita khawatir nantinya budaya Melayu Sambas hilang ditelan
zaman, kalau tidak kita sebagai puak Melayu yang mempertahankan dan
melestarikannya, siapa lagi,” kata mantan Bupati Sambas itu.
Dikatakannya, semua pihak khususnya pengurus MABM harus mengangkat kembali seni budaya Melayu Sambas, diantaranya melalui syair-syair, adat istiadat baik itu adat perwakinan, lagu-lagu khas Sambas dan budaya lainnya.
”Dalam perkawinan harus menggunakan manggar bukan janur kuning,
karena manggar merupakan khas Melayu, juga tradisi makan saprahan yang
di dalamnya termuat simbol-simbol rukun Islam dan iman, jadi Melayu
banyak menggunakan simbol-simbol dalam adat budayanya,” katanya.
Menurutnya MABM bukanlah organisasi politik namun orang-orangnya tidak
dilarang ikut berpartai politik dengan catatan harus berpartai secara etika Melayu.